Oil & Gas

Ternyata, Ini Strategi Kilang Pertamina Lampaui Target Konstruksi

Konstruksi Media – Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina atau PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Ifki Sukarya mengatakan, pada September 2021 RDMP Balongan Pertamina sudah memulai proses konstruksi untuk mechanical and piping.

Hal itu guna memastikan tahapan proyek RDMP Balongan berjalan sesuai target, KPI telah menerapkan sejumlah strategi, termasuk terkait kontrak Dual Feed Competition (DFC).

DFC merupakan strategi kontrak yang menandingkan dua atau lebih praktek front end engineering design (FEED). Dengan strategi tersebut, kajian dan eliminary planning proyek dapat dilakukan lebih awal tepatnya dalam fase FEED.

“Capaian EPC (engineering, procurement, and construction) dari RDMP Balongan terutama ditunjang dengan percepatan konstruksi. Saat ini konstruksi sudah terealisasi sebesar 36,22 persen. Angka ini cukup jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar 28,159 persen,” ujar Ifky dalam keterangan resmi dikutip pada Kamis (23/9/2021).

“Dengan strategi DFC yang kami terapkan, kedatangan material, progress construction civil (piling, foundation work, dan steel structure), piping fabrication dapat dilakukan lebih cepat dari planning,” sambungnya.

Progres positif proyek RDMP Balongan ditunjang oleh capaian atau batu loncatan terdahulu termasuk revamping fasilitas penyulingan minyak mentah (Crude Distillate Upgrading/CDU) pada Februari 2021, maupun penyelesaian dokumen proses, mechanical dan civil engineering yang sudah rampung 100 persen pada Agustus 2021.

“Dengan kemajuan konstruksi yang cukup pesat ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai,” katanya.

Penyelesaian proyek ini akan menghasilkan produk BBM ramah lingkungan berstandar euro IV/V. Selain itu, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas pengolahan minyak mentah, meningkatkan kuantitas produk, dan meningkatkan kompleksitas kilang agar dapat menghasilkan lebih banyak produk bernilai tinggi.

Ifki menyampaikan, tidak hanya mendorong kemajuan teknologi kilang dan industri petrokimia, proyek RDMP Balongan pertamina juga mendukung peningkatan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Pada fase ke-1 yang tengah berlangsung, Kilang Balongan ditargetkan dapat mendukung penyerapan TKDN sebesar 50 persen yang terdiri dari 35 persen jasa dan 15 persen barang.

“Kami memperhatikan benar keberlanjutan proyek RDMP Kilang RU VI untuk kebermanfaatan masyarakat lokal. Maka dari itu semaksimal mungkin proyek RDMP Balongan Fase 1 ini akan menggunakan pekerja lokal sesuai dengan kompetensi yang ada di masyarakat sebagai bentuk perhatian Pertamina kepada warga sekitar,” imbuhnya.

Dari sisi investasi, kata Ifki, biaya investasi seluruh proyek pengembangan kilang berhasil ditekan dari USD47 miliar menjadi USD43 miliar. “Proyek-proyek pengembangan kilang yang dikelola KPI mencakup RDMP Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai. Selain itu, KPI juga mengelola Grass Root Refinery atau pembangunan kilang baru di Tuban,” pungkasnya.

Adapun RDMP Balongan merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi kilang Balongan dari 125 million barel steam per day (MBSD) menjadi 150 MBSD.

Ifki meyakinkan bahwa proyek-proyek Pertamina terus dalam pengerjaan dan pemantauan ketat untuk dapat mencapai realisasi yang ditargetkan dan dapat segera memberikan manfaat untuk meningkatkan ketahanan energi nasional bagi Bangsa Indonesia.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button