Oil & Gas

Garap Proyek Kilang Pertamina di Papua, Hutama Karya Bakal Perhatikan Warga Sekitar

Konstruksi Media – Direktur Operasi II PT Hutama Karya (Persero) Ferry Febrianto memastikan, pihaknya akan memperhatikan warga sekitar proyek kilang minyak Pertamina di Papua.

Saat ini, Hutama Karya terus mengebut pengerjaan pembangunan Open Access RU VII Kasim milik PT Pertamina (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 684 miliar.

“Kami juga telah membantu warga di sekitar dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai contoh, memperbaiki jalan akses yang dilintasi oleh material proyek, warga sekitar, dan transportasi dari Pertamina,” ujar Ferry Febrianto dalam keterangan tertulis, dikutip Jum’at (3/8/2021).

Menurutnya, proyek Open Access RU VII Kasim ini juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat lokal melalui dan optimalisasi putra-putri Papua melalui program Human Capital perusahaan.

Open Access merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan dengan menggunakan teknologi floating roof (atap mengambang) pada storage tank (tangki penyimpanan).

Lokasi proyek ini berada di Pertamina Refinery Unit VII Kasim, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Proyek joint-operation (JO) engineering, procurement, and construction (EPC) ini direncanakan selesai akhir tahun 2022 mendatang dari dimulainya pekerjaan sejak 22 Januari 2021 lalu.

Dalam proyek ini, porsi pekerjaan Hutama Karya meliputi seluruh fase EPC pada 4 tangki berkapasitas masing-masing 110 mega barel (MB).

Kemudian, dermaga/jetty berkapasitas 50.000 Dead Weight Ton (DWT) dan fasilitas pendukungnya, serta piping.

“Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, salah satunya sulitnya mendatangkan material karena lokasi proyek,” katanya.

“Namun, dengan menggunakan jetty eksisting yang terdekat dari lokasi pekerjaan, pendatangan material dan alat ini menjadi lebih mudah,” tambah Ferry.

Dalam percepatan penyelesaian pembangunan proyek ini, pihaknya memastikan seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek ini telah divaksinasi Covid-19.

Kehadiran proyek ini nantinya akan berdampak pada penambahan cadangan, suplai minyak mentah, dan Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Sehingga, bisa memberikan manfaat dan membantu memajukan perekonomian bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur,” tutup Ferry. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button