Perumahan

Pembangunan Huntara Terdampak Semeru Dimulai, Begini Kata Bupati Lumajang

Konstruksi Media – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan pihaknya mulai membangun Hunian Sementara (Huntara) untuk warga yang rumahnya hancur akibat erupsi atau awan panas guguran Gunung Semeru.

Desa Sumbermujur di Kecamatan Candipuro, Lumajang yang menjadi salah satu daerah terparah, menjadi titik awal pembangunan Huntara tersebut.

“Target kami dalam waktu satu bulan ini, masyarakat yang terdampak erupsi semeru bisa bertahap menempati hunian sementara ini,” ujarnya dikutip pada Minggu (2/1/2022).

Pemerintah telah menyiapkan steplan yang di rencanakan dengan seluruh pemenuhan fasilitas pemukiman yang layak. Masing-masing mendapatkan lahan 10×14 (140 M2). Sejumlah fasilitas juga telah disiapkan demi kenyamanan warga.

“Akan ada stadion olah raga, masjid yang representatif, Alun-alun, kandang terpadu, TPQ dan madrasah. Juga kita siapkan sekolah, lahan pemakaman, pasar, gedung pertemuan dan GOR serta balai RW,” katanya.

Selain itu, di Huntara nantinya juga akan tersedia gedung klinik kesehatan. Pemkab juga menyiapkan penataan sungai, taman serta danau kecil.

“Semua pembangunan ini anggarannya akan diambilkan dari bantuan yang telah terkumpul dari semua donatur, dan juga anggaran dari bantuan yang sudah ada posnya di APBD Lumajang,” tegasnya.

Sementara untuk pembangunan Huntara warga terdampak yang berasal dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Pemkab Lumajang masih harus menunggu rekomendasi lokasi dari Badan Geologi. Sebab, lokasi yang diajukan sebelumnya yakni di Desa Oro oro Ombo, ternyata masuk di zona merah atau kawasan rawan bencana.

Pembangunan Huntara nantinya juga memperhatikan teknologi untuk antisipasi dampak bencana.

“Setelah ada rekomendasi lokasi baru untuk warga dari Supiturang, insyaallah segera akan dibangun hunian sementara dengan meyesuaikan kontur tanah yang ada di lokasi baru. Salah satunya, dengan mekanisme terasiring,” tandas Thoriq.

Sementara itu, secara terpisah, Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti Hananto Seno menjelaskan, bahwa Huntara yang akan dibangun di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, merupakan lahan milik Perhutani. Penggunaannya telah disetujui oleh Pemerintah untuk dijadikan tempat relokasi.

“Siteplan Huntara terbagi dari banyak blok dan sisi. Nanti akan dilakukan penerbitan SK oleh Bupati terkait pembagian blok yang akan dibangun oleh relawan,” kata Eka.

Untuk area utama, nantinya akan dipergunakan untuk tempat ibadah, hingga beberapa fasilitas umum lainnya. Saat ini, lanjut Eka, desainnya sudah jadi.

Untuk di Desa Sumbermujur sendiri, akan disiapkan setidaknya 1.500 siteplan. “Untuk pembangunan masjid, nantinya hanya satu. Itu bantuan dari Panglima TNI dan Kapolri,” imbuhnya.

Bahkan, kata Eka, Forkopimda masih melakukan penyusunan rencana soal beberapa bentuk hingga warna terkait Huntara bagi para pengungsi.

“Kalau untuk desain bangunan, harus sesuai dengan yang telah diputuskan oleh Pemkab, dan itu sudah disepakati oleh relawan/donatur. Untuk warna cat rumah, nantinya Bupati memberi kelonggaran untuk disesuaikan dengan masing-masing relawan atau NJO. Asalkan, masih dalam tahap wajar,” ungkapnya.

Mengenai hal itu, Kapolres berharap agar huntara segera terwujud bagi para pengungsi terdampak APG Semeru, pihaknya akan tetap berupaya hadir turut membantu upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah.

“Semoga segera terselesaikan, kasihan para pengungsi, tentunya mereka ingin segera menjalani kehidupan yang normal seperti sebelumnya,” pungkas Eka.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button