Sirkuit Mandalika Diyakini Bakal Dongkrak Ekonomi Kerakyatan di NTB
Konstruksi Media – Keberadaan sirkuit Mandalika akan semakin menghidupkan ekonomi kerakyatan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal itu dikatakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa usai meninjau pembangunan Sirkuit Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (28/9) kemarin.
“Saya pikir kan nanti saat perlombaan balapan banyak orang datang ke sini, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hidup karena ini sebagian diperuntukkan untuk UMKM. Jadi ekonomi rakyat hidup,” kata Purbaya dikutip di Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Purbaya yang juga menjabat sebagai Oversight Board MGPA atau Dewan Pengawas dari Negara mengaku kedatangannya ke Sirkuit Mandalika untuk memastikan persiapan pelaksanaan World Superbike (WSBK) berjalan lancar.
- Usai Pembekalan di Magelang, Presiden Prabowo Bakal Resmikan Istana Garuda IKN?
- IAI Beri Penghargaan ke Arsitek Pembangunan Kampung Rusun Kunir Jakarta
- Unpad Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Zat Pewarna Organik dengan Sensient Colors Group
Pihaknya membantu pemerintah memastikan MGPA berjalan lancar, sehingga tidak menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan WSBK pertama di Sirkuit Mandalika Lombok yang akan ditonton seluruh dunia pada November 2021.
“Kami lega melihat perkembangan yang ada, karena eventnya tinggal dua bulan lagi, jadi kami deg-degan, jangan-jangan belum siap. Tapi setelah melihat sirkuitnya dan fasilitas di luar pendukungnya sudah siap, lebih baik dari yang kita duga,” ujarnya
Menurut Purbaya, status ekonomi penonton yang akan menyaksikan balapan di Mandalika tidak sama. “Dari kalangan biasa yang mungkin tidak akan menginap di hotel mewah dan memilih rumah penginapan (home stay). Hal itu yang akan menghidupkan ekonomi masyarakat,” katanya.
MGPA juga sudah menjalin kontrak pelaksanaan balapan internasional MotoGP selama 10 tahun. Event balapan internasional tersebut akan menjadikan Lombok sebagai pusat perhatian dunia setiap tahunnya.
Hal itu, kata Purbaya, tentu harus didukung dengan manajemen seluruh sumber daya daerah atau budaya lokal harus dijaga jangan sampai tidak bersahabat dengan turis.
“Tapi saya pikir kalau di sini budaya sudah bagus, tinggal di tata saja. Saya pikir peran Lombok sebagai pusat pariwisata Indonesia yang ke ‘satu setengah’ akan bisa terjadi, jadi bukan Bali kedua,” pungkasnya.
Diketahui, hadir juga dalam acara tersebut Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Ricky Baheramsjah, Direktur Strategis dan Komunikasi MGPA Happy Harianto, dan Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo.***
