Waskita Ditunjuk Garap Proyek Tunnel Irigasi Bendungan Rukoh di Aceh
Konstruksi Media – PT Waskita Karya kembali dipercaya mengerjakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) oleh pemerintah. Proyek domaksud yakni pembangunan Bangunan Pengarah atau Tunnel Irigasi Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie yang terpanjang di Aceh.
Penunjukan itu dimulai dengan ditandatanganinya kontrak oleh Senior Vice President (SVP) Infrastructure I Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Nyoman Agus Pastima dengan PPK Bendungan II SNVT Pembangunan Bendungan BWS Sumatera – I Arifiansyah. ST. M.Eng. sc.
Menurut I Nyoman Agus Pastima, penandatanganan kontrak ini membuktikan bahwa Waskita masih dipercaya pemerintah untuk mengerjakan proyek-proyek strategisnya. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, kata I Nyoman Agus Pastima, adanya kontrak baru sangat berarti bagi Waskita.
- Bertemu Menteri Perhubungan, Erick Thohir Bahas Efisiensi Biaya Logistik
- Menteri PKP Bakal Gunakan Lahan Sitaan Kejagung untuk Bangun Perumahan Rakyat
- Tim ASURA ITS, Inovasikan Konsep Gedung Tahan Gempa
“Astungkara, bersyukur sekali bahwa Waskita dipercaya lagi oleh pemerintah di tengah pandemi Covid-19 untuk mengerjakan pembangunan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie di Aceh dengan nilai kontrak 456 miliar,” ujar I Nyoman Agus dikutip pada Rabu (8/9/2021).
“Bendungan ini akan dikerjakan dalam waktu 810 hari kalender dan Waskita memiliki 8 lingkup pekerjaan,” lanjutnya.
Lingkup pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan bendungan pengarah dan kantong lumpur, lalu lingkup pekerjaan yang kedua adalah pekerjaan saluran suplesi Kr. Inong – Terowongan dengan panjang 5.150 meter kemudian lingkup yang ketiga adalah pekerjaan bangunan talang dengan panjang 368 meter.
Sementara lingkup pekerjaan yang keempat, kata I Nyoman Agus, adalah pekerjaan saluran irigasi dengan panjang 3.275 meter, lalu lingkup pekerjaan yang kelima adalah pekerjaan terowongan pengarah dengan diameter 5 meter dan panjang 1.025 m.
“Berikutnya lingkup pekerjaan yang keenam pekerjaan jalan inspeksi saluran pengarah, lingkup pekerjaan yang ketujuh yaitu pekerjaan jalan akses dengan panjang 5.000 meter, dan lingkup pekerjaan kedelapan adalah pekerjaan bangunan fasilitas bendung,” katanya.
I Nyoman Agus optimis pekerjaan pembangunan bendungan ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. “Mudah-mudahan setelah selesai dibangun bisa bermanfaat untuk masyarakat Pidie khususnya dan umumnya masyarakat Aceh,” pungkasnya.***