Perumahan

Jaga Kualitas Rumah Subsidi, 3.000 Pekerja Dilatih Manajemen Konstruksi

Subsidi itu akan terus ditambah untuk bisa mempercepat penyediaan perumahan bagi rakyat Indonesia

Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR

Konstruksi Media-Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar pelatihan 3.000 tenaga kerja manajemen konstruksi se-Indonesia.

Pelatihan tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas rumah subsidi di Indonesia agar lebih baik dan layak huni.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyediaan perumahan masih tetap menjadi prioritas pemerintah hingga saat ini.

Meski terdapat refocusing anggaran akibat Pandemi Covid-19 tetapi penyediakaan rumah subsidi tidak terhaambat, dan terus meningkat setiap tahunnya.

“Termasuk pada 2022, Insya Allah subsidi itu akan terus ditambah untuk bisa mempercepat penyediaan perumahan bagi rakyat Indonesia,” kata Basuki dalam acara ‘Pencanangan gerakan bangun rumah subsidi berkualitas dan pelatihan 3.000 tenaga kerja manajemen konstruksi se-Indonesia’ di Jakarta, Selasa (18/05/2021).

Basuki menjelaskan, pelatihan ini sangat penting terutama untuk membekali sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja konstruksi di lapangan dalam membangun rumah subsidi  berkualitas.

Menurutnya, pembangunan rumah subsidi ke depan harus semakin baik. Tak hanya dalam hal kualitas konstruksi, juga kualitas lingkungan, dan layak huni.

Untuk itu, Kementerian PUPR mengajak seluruh stake holders memanfaatkan anggaran perumahan dari APBN dengan sebaik-baiknya.

“Uang negara jadi harus saya pertanggungjawabkan penggunaannya menjadi rumah yang berkualitas,” lanjutnya.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, Arief Sabaruddin berharap, gerakan membangun rumah subsidi berkualitas dapat memberikan kontribusi pemerintah kepada masyarakat.

“Gerakan ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemerintah untuk masyarakat terutama dalam bentuk rumah bersubsidi,” ujar kata Arief Sabaruddin.

Arief juga menambahkan bahwa untuk pelatihan 3.000 tenaga kerja manajemen konstruksi bagi pengembang akan dilaksanakan secara daring melalui 3 batch mengingat situasi pandemi sekarang.

“Kami menggunakan pelatihan reguler dengan modul eksisting dari bina konstruksi dan ditambahkan modul aplikasi berbasis IT untuk pelatihannya,” katanya.

Pelatihan tidak dipungut biaya dan meskipun pelatihan dilaksanakan secara daring, materi yang diterima peserta akan sama layaknya pelatihan reguler.

Menurutnya, pelatihan tersebut akan digelar selama empat hari yaitu mulai 19 Mei hingga 22 Mei 2021.

Dia mengaku telah meluncurkan teknologi berbasis aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk) yang ditargetkan berjalan efektif bulan Juli 2021 dalam rangka mengawasi kualitas rumah subsidi.

Seluruh rangkaian pelatihan ini akan digelar secara online melalui aplikasi zoom dalam tiga batch. Masing-masing batch akan melatih sebanyak 1.000 peserta.

“Acaranya hingga 22 mei 2021 mendatang dengan pembagian zona wilayah berdasarkan ketersediaan balai konstruksi wilayah yang dimiliki oleh Ditjen Bina Konstruksi,” ujarnya.

Adapun pembagian zona wilayah peserta:

Wilayah 1 meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan RiauWilayah 2 meliputi Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, LampungWilayah 3 meliputi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.Wilayah 4 meliputi DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.Wilayah 5 meliputi Pulau KalimantanWilayah 6 meliputi Pulau SulawesiWilayah 7 terdiri dari Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button