Konstruksi Media – Proses pembangunan rumah susun (rusun) Tenaga Pendidik Universitas Gadjah Mada (UGM) telah ditinjau langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Dari data hasil pembangunan rusun, progres dilapangan sudah mencapai 74,04 persen dan diperkirakan rampung pada akhir tahun 2023.
“Saya memberikan penilaian lebih dari 8 terhadap hasil pembangunan rumah susun tersebut yang saat ini sudah mencapai progres 74,04 persen di lapangan. Jaga kualitas, kebersihan dan kerapian serta tata lanskapnya agar tetap sederhana tapi menarik,” ucap Basuki Hadimuljono di Yogyakarta, belum lama ini.
Basuki memberikan apresiasi kepada Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa III Direktorat Jenderal Perumahan Satker Penyediaan Perumahan D.I. Yogyakarta, Manajemen Konstruksi PT. Elsada Servo Cons-PT. Manggalakarya Bangun Sarana KSO, dan Kontraktor PT. Abadi Prima Inti Karya yang melaksanakan pembangunan sesuai perencanaan yang telah ditetapkan.
“Hal yang perlu diperhatikan ke depan adalah memperbanyak vegetasi yang cepat besar dan rindang pada lanskap sederhana sehingga menarik dan terwujudnya hunian yang asri dan nyaman,” kata Basuki.
Baca juga: Indotruck Utama Kenalkan ICDC, Fasilitas Teknologi Digital Mumpuni
Ia mengatakan, Bangunan Gedung Hijau (BGH) pada Rumah Susun Tenaga Pendidik UGM telah disetujui Tim assesor mendapat Peringkat Madya sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau.
Nantinya, Kementerian PUPR perlu melakukan alih pengetahuan pengelolaan Rumah Susun kepada Tim Pengelola Rumah Susun Tenaga Pendidik UGM agar dapat dirawat, dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik.
“Untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), pihak kontraktor pelaksana tetap menerapkan dan menjaga dengan baik sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3),” jelasnya.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III Direktorat Jenderal Perumahan, M. Salahudin Rasyidi mengatakan, rencananya mebel yang akan digunakan pada Rusun Tenaga Pendidik UGM akan menggunakan produksi UMKM dari Jepara dengan motif warna jati belanda.
Berdasarkan data Balai P2P Jawa III, pembangunan Rumah Susun Tenaga Pendidik UGM di D.I Yogyakarta berlokasi di Jalan Kinanti Barek Kocoran Sinduasi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta. Rusun tersebut di bangun untuk mendukung kinerja tenaga pendidik Universitas Gadjah Mada dengan hunian tipe 36 / khusus sebanyak 88 unit dan terdiri dari enam lantai.
Baca juga: BTN Gaet Summarecon Agung Salurkan KPR Segmen Menengah Atas
Pembangunannya dimulai pada 7 Desember 2022, diperkirakan selesai pada 2 Oktober 2023 dan akan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung tersebut antara lain minimarket, ruang pengelola, ruang bersama, musholla, dan lanskap. Pihaknya juga terus berusaha konsisten dengan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) yang sesuai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Untuk mempermudah akses para penghuni Rusun ini juga dilengkapi dua lift serta tersedia fasilitas penunjang untuk penyandang disabilitas seperti ramp dan lima kamar hunian khusus difabel. Rusun ini memiliki kapasitas maksimal mampu menampung 256 orang dan target awal oktober ini proses pembangunan bisa selesai,” ucapnya.
Turut hadir mendampingi dalam kegiatan kunjungan kerja tersebut, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyako, Auditor Ahli Utama Sekretaris Inspektorat Jenderal, Widiarto, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja.
Kemudian, Kepala Balai BWS Serayu Opak, Dwi Purwantoro, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Jateng-D.I. Yogyakarta, Rien Marlia, Kepala BPPW D.I. Yogyakarta, Jhony Zainuri Echsan dan Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arif Setiawan Budi Nugroho.
Baca artikel selanjutnya: