Konstruksi Media – PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PT PMI) untuk pertama kalinya berhasil menembus pasar espor. Panasonic melakukan expor AC ke Vietnam, atas hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi dan terus memberikan dukungan kepada industri elektronika untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.
Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PT PMI) yang telah mampu menembus pasar ekspor serta menambah destinasi ekspor ke pasar Vietnam.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier saat mewakili Menteri Perindustrian mengatakan upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan substitusi impor sekaligus mendorong kegiatan ekspor industri elektronika yang terus berinovasi dan menambah lini produk sehingga mampu bersaing di level internasional.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada PT Panasonic Manufacturing Indonesia yang telah mendukung upaya pemerintah dalam peningkatan aktivitas ekspor produk industri elektronika dengan terus berinovasi dan menambah lini produksi di level internasional,” ungkapnya dalam ekspor perdana AC produksi PT Panasonic Manufacturing Indonesia ke Vietnam dan Peresmian High Tech Mold & Dies Center di Jakarta, Jum’at, (24/3/2023).
Peningkatan investasi di sektor industri memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian. Sepanjang 2022, realisasi investasi ini mencapai Rp1.207 Triliun. Sebanyak 54,2% dari realisasi investasi tersebut merupakan penanaman modal asing atau PMA.
Data ini menunjukkan kepercayaan investor dalam dan luar negeri yang semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah. Penambahan investasi tersebut mampu mendorong penyerapan sekitar 1,3 juta tenaga kerja.
Taufiek menyampaikan, Kemenperin juga memberikan apresiasi kepada PT PMI atas dukungannya terhadap program substitusi impor. Ia kemudian berpesan kepada PT PMI agar dapat memproduksi komponen AC yang produsennya masih belum ada di Indonesia, serta meningkatkan kapasitas produksi komponen tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga tidak terlalu bergantung dengan komponen impor.
Sebagai bentuk substitusi impor, 40 produk AC PT PMI telah mencatatkan tujuh kategori Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 40,49%, ditambah Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) mencapai nilai lebih dari 50%.
“Kemenperin mengapresiasi peran serta PT PMI dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional sesuai program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN),” imbuh Dirjen ILMATE Kemenperin.
PT PMI memperluas pasar luar negerinya dengan memulai ekspor perdana AC ke Vietnam. Produk AC tersebut dihasilkan oleh unit bisnis AC PT PMI yang mulai beroperasi sejak tahun 1973.
“Unit AC kami merupakan manufaktur AC terlengkap di Indonesia dengan nilai TKDN lebih dari 40% dan telah menggunakan refrigerant ramah lingkungan R32, serta membawa masuk teknologi termutakhir Panasonic “nanoe” yang sangat bermanfaat untuk kesehatan,” imbuh Presiden Heating & Ventilation AC Company Panasonic Corporation, Masaharu Michiura.
Semula Panasonic Corporation memproduksi AC di Malaysia untuk diimpor ke Vietnam. Pemindahan produksinya ke Indonesia bertujuan memperluas bisnis AC di Indonesia, dan selanjutnya secara aktif akan berupaya untuk terus meningkatkannya.
Unit bisnis AC tersebut merupakan satu-satunya pabrik AC di Indonesia dengan kemampuan memproduksi secara penuh (full manufacture) dari bahan baku hingga produk jadi.
Adapun jenis produk AC yang dihasilkan meliputi AC Split tipe Inverter maupun Non-Inverter dengan kapasitas ½ PK hingga 2 ½ PK dengan kapasitas produksi total sebesar 600 ribu set per tahun.
Baca Artikel Selanjutnya :