Konstruksi Media – Indonesia melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) mengikuti pameran Sydney Build Expo 2023 dengan potensi transaksi senilai 4 juta dolar AS.
ITPC Sydney kembali menghadirkan “Indonesian Pavilion” dengan menghadirkan produsen-produsen Indonesia yang bergerak dalam bidang konstruksi.
Keempat produsen ini adalah PT Alexindo, PT Cellcius Indoperkasa, PT Dharma Sumber Nusantara dan PT Graha Adhi Jaya Abadi.
“Produk konstruksi Indonesia yang dipamerkan empat perusahaan itu berhasi mencatatkan potensi transaksi senile 4 juta dolar AS dan akan terus meningkat,” kata Kepala ITPC Sydney Christhophorus Barutu dalam keterangan tertulis.
PT Cellcius Indoperkasa menampilkan produknya berupa sandwich panel, aluminium heat insulation barrier, dan FRP roof; PT Graha Adhi Jaya Abadi menampilkan produk FRP molded grating, roof, tank, rectangular chemical pond, dan customized order, serta GRP/FRP pipe.
Sementara PT Alexindo memamerkan produk aluminium window and door dan semi-finished good aluminium; dan PT Dharma Sumber Nusantara menampilkan hasil produksinya yaitu engineered timber door, floor, dan table top, serta plywood/blockboard.
Menurut Christhophorus, Australia saat ini tengah fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, jalan tol, rel kereta api, rel kereta metro, pelabuhan, dan bandara.
Ada pun beberapa proyek besar yang sedang berjalan dan akan dimulai pembangunannya adalah jalan tol WestConnex, Sydney Metro Public Transport Project, Western Sydney Airport (NSW); Kwinana Container Port (WA); Darwin Port (NT), dan Melbourne Metro Tunnel (VIC).
“Keikutsertaan Indonesia di pameran Sydney Build Expo 2023 diharapkan menjadi peluang untuk memperkuat kehadiran Indonesia di pasar konstruksi dan bangunan Australia. Diprediksi pasar konstruksi dan bangunan Australia akan mengalami pertumbuhan pesat beberapa tahun mendatang,” kata Christhophorus.
Pada kesempatan ini para exhibitor Indonesia melakukan konsultasi kepada lembaga sertifikasi standar produk konstruksi yang berada di Sydney Build Expo 2023. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar produk melalui sertifikasi yang diakui di Australia.
“Banyak pengunjung pameran yang tertarik dengan produk Indonesia. Namun, konsumen Australia sangat memperhatikan sertifikasi, sehingga produk kami harus memenuhi dan memiliki Australian certification standard untuk bangunan dan konstruksi,” ungkap salah satu exhibitor Paviliun Indonesia Mindjojo. (Aisyah/Ryn).
Baca Artikel Selanjutnya :