FINANCEInvestasi

Equal Treatment Waskita Karya, Tunda Bayar Bunga Obligasi

Akibat equal treatment tersebut, Waskita melakukan penundanaan pembayaran Bunga Obligasi Berkelanjutan III tahap IV.

Konstruksi Media – SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT Ermy Puspa Yunita mengatakan, akan melakukan equal treatment untuk semua pemilik utang baik pemilik kredit kerja maupun obligasi. Menurut dia, Perseroan tengah melakukan restrukturisasi yang tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA) sebagai salah satu strategi Perseroan dalam melakukan penyehatan keuangan.

“Akibat equal treatment tersebut, Waskita melakukan penundanaan pembayaran Bunga Obligasi Berkelanjutan III tahap IV. Waskita bukan tidak bisa membayar Bunga Obligasi, namun kami tunda pelaksanaannya dikarenakan Perseroan akan melakukan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi MRA dalam rangka optimalisasi program restrukturisasi keuangan yang tengah berjalan,” ucap Ermy melalui keterangan tertulis, Kamis (16/2/2023).

Selama proses peninjauan ulang tersebut, kata dia, perseroan akan mengajukan permohonan standstill kepada lenders dan pemegang obligasi sebagai bentuk equal treatment terhadap kredit modal kerja dan obligasi.

Baca juga: Hidupkan Proyek Meikarta, Lippo Cikarang Bakal Suntik Dana Segar Rp3 Triliun

Hal ini sejalan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang mengatakan Waskita sedang dalam tahap restrukturisasi karena masih terbatasnya pendanaan untuk penyelesaian proyek-proyek infrastruktur yang saat ini sedang berjalan.

Waskita melalui Wamen II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan sedang dalam proses pengajuan dengan Komisi VI DPR untuk mendapatkan PMN. Menurut beliau PMN diharapkan akan mempercepat proses restrukturisasi Waskita.

Saat ini Perseroan juga sedang melakukan program transformasi. Perseroan melakukan efisiensi terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan serta proses bisnis. Perseroan juga berkomitmen terhadap penguatan implementasi tata kelola Perusahaan (Good Corporate Governance), serta mengedepankan bisnis yang profitable dan sustainable serta implementasi manajemen risiko yang prudent.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button