FINANCEInvestasi

Cetak Rekor Perbankan, BRI Raih Laba Bersih Rp51,4 Triliun

BRI melaporkan penurunan beban bunga sebesar 7,1% yoy menjadi Rp27,3 triliun. Pada periode yang sama, pendapatan bunga naik 5,8% yoy menjadi Rp151,8 triliun.

Konatruksi Media – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp51,4 triliun sepanjang 2022. Hal ini membuat BRI menjadi bank dengan laba bersih terbesar di Indonesia.

Bila melihat laporan keuangan BRI, Rabu (8/2/2023), pada tahun lalu BRI telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.089,8 triliun, naik 8,6% yoy. Dengan demikian mendorong aset bank tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp1.089,8 triliun.

Pertumbuhan kredit bank tercatat diikuti dengan peningkatan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross turun 26 bps menjadi 2,82%. Akan tetapi NPL net naik tipis atau 3 bps menjadi 0,73%.

Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) di 2022 tercatat sebesar Rp1.307,9 triliun, naik 14,8% yoy. Secara persentase, giro tumbuh paling kencang yakni 58,6% dan kemudian diikuti oleh tabungan 5,0% yoy.

Baca juga: SCG dan Petronas Pimpin World Economic Forum, Wujudkan Transisi Energi di ASEAN

BRI melaporkan penurunan beban bunga sebesar 7,1% yoy menjadi Rp27,3 triliun. Pada periode yang sama, pendapatan bunga naik 5,8% yoy menjadi Rp151,8 triliun. Sehingga, pendapatan bunga bersih (net interest income) bank naik dari Rp114,1 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp124,6 triliun atau tumbuh 9,2% yoy.

Selain itu, Bank BRI juga mendapatkan tambahan pendapatan dari premi bersih, sehingga pendapatan operasional BRI terdorong menjadi Rp126,2 triliun.

Kinerja bottom line cemerlang BRI sepanjang 2022 juga tercermin dari rasio penting perusahaan. Tingkat pengembalian aset (return on asset) naik 104 bps menjadi 3,76%. Kemudian tingkat pengembalian ekuitas (return on equity) tumbuh lebih kencang, yakni 406 bps menjadi 20,93%.

Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perusahaan juga turun dari 74,3% menjadi 64,2%. Upaya bank meningkatkan efisiensi itu tercatat berhasil menjaga laba, meskipun margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun 9 bps menjadi 6,8%.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button