Musibah Longsor Rusak Sejumlah Fasum dan Bangunan Milik Warga di Halmahera
Konstruksi Media – Sejumlah fasilitas umum dan bangunan milik warga di Kecamatan Loloda Kepulauan dan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara rusak akibat bencana tanah longsor.
Kepala BPBD Halut Abner Manery mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, tanah longsor tersebut berdampak pada sejumlah desa di dua Kecamatan, yakni Loloda Kepulauan dan Loloda Utara.
“Di Kecamatan Loloda Kepulauan seperti di Desa Dedeta, Desa Dagasuli, Desa Fitako, dan Desa Salube. Sementara untuk kecamatan Loloda Utara di Desa Dorume. Tapi, dari kejadian ini tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan,” ujar Abner dikutip pada Rabu (19/1/2022).
- Kementerian PU Dukung dan Wujudkan Visi Asta Cita Swasembada Pangan
- Ditargetkan Selesai Awal 2025, Kemen PU Kebut Pembangunan Bendungan Jlantah
- Bertemu Menteri Perhubungan, Erick Thohir Bahas Efisiensi Biaya Logistik
Informasi yang diperoleh wartawan, tanah longsor tersebut terjadi pada Minggu dini hari (16/1) sekitar pukul 01.30 WIT hingga pagi pukul 10.00 WIT. Hal ini lantaran saat itu curah hujan yang cukup tinggi pada malam sampai pagi hari.
Abner menuturkan, dari sejumlah desa yang terdampak itu terdapat kerusakan fasilitas umum maupun milik warga.
“Ada 1 unit rumah rusak ringan, 2 unit rumah warga terancam rusak, 8 unit perahu nelayan milik warga rusak dan 8 mesin gantung 46 PK tenggelam atau hilang, akses jalan antara Desa Dedeta dan Dagasuli terputus, swering penahan ombak patah, abrasi pantai, tiang PLN roboh, tanaman pohon kelapa, cengkih, pala dan lainnya juga roboh (rusak),” katanya.
“Akses jalan antara Desa Dedeta dan Dagasuli terputus ini juga menyebabkan anak-anak sekolah SMP dan SMA dari Desa Fitako dan Dedeta tidak bisa masuk sekolah sampai saat ini. Kalau untuk tiang milik PLN yang roboh sementara diperbaiki,” sambungnya.
Ia menambahkan, sementara tim reaksi cepat BPBD Halut telah diterjunkan ke lokasi untuk memberikan bantuan logistik kepada korban terdampak. Kemudian melakukan kaji cepat serta melakukan koordinasi dengan para kepala desa.
“Kalau untuk langkah percepatan dalam penanganan dibutuhkan percepatan pembuatan jalan penghubung antara desa Dedeta dan desa Dagasuli, serta penerangan,” pungkasnya.***