Tugaskan Pertamina Bangun 10 Ribu Pertashop, Erick Thohir Ingin Keseimbangan Ekonomi
Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menugaskan Pertamina untuk membangun 10 ribu Pertashop.
Hal ini diperlukan untuk menghadirkan energi berkualitas secara merata hingga penjuru negeri.
Pertashop merupakan lembaga penyalur BBM, LPG, dan produk Pertamina lainnya yang resmi dan hadir dalam skala kecil, utamanya untuk masyarakat pedesaan yang belum tersedia SPBU.
- Kementerian PU Dukung dan Wujudkan Visi Asta Cita Swasembada Pangan
- Ditargetkan Selesai Awal 2025, Kemen PU Kebut Pembangunan Bendungan Jlantah
- Bertemu Menteri Perhubungan, Erick Thohir Bahas Efisiensi Biaya Logistik
Menteri BUMN, Erick Thohir dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati meninjau Pertashop di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora di sela kunjungan kerja, kemarin.
Pertashop Kapuan No 4P.58304 yang berlokasi di sekitar 200 meter dari Bandara Ngloram merupakan Pertashop perdana yang beroperasi di Blora. Hingga saat ini, outlet tersebut dapat menyalurkan rata-rata 400 liter per hari bagi warga yang umumnya berprofesi sebagai petani dan pedagang di Desa Kapuan.
Erick Tohir menegaskan bahwa pembangunan Pertashop yang ditargetkan Pertamina dalam tiga tahun ke depan sebanyak 10 ribu. Untuk memudahkan pencapaian tersebut Pertamina bekerja sama dengan Pesantren dan Pengusaha Daerah.
“Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10 ribu Pertashop ini, masing-masing 3 pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung, ujar Erick.
Hariono, Kepala Desa Kapuan menyambut dengan senang kehadiran Pertashop. “Semenjak adanya Pertashop ini warga di desa kami merasa terbantu. Sebelumnya kami mengisi BBM jaraknya 5-7 KM, sekarang jadi tidak jauh lagi,” ujarnya
Pjs. Senior Vice President Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan sedikitnya 2.901 Pertashop tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sudah dan siap beroperasi untuk menghadirkan energi.
Di wilayah Regional Jawa Bagian Tengah sudah ada 443 Pertashop yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menurutnya, dengan kehadiran Pertashop yang lebih dekat dengan masyarakat dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.
“Masyarakat di pedesaan yang mayoritas profesinya adalah petani, nelayan, pedagang dan lainnya kini tidak perlu menempuh perjalanan jauh keluar desa untuk mengisi BBM di SPBU, karena kualitas dan harga bahan bakar yang dihadirkan di Pertshop dijamin setara dengan SPBU,” tuturnya.
Fajriyah menambahkan, Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO), di mana setiap desa atau kecamatan akan memiliki setidaknya 1 lembaga penyalur BBM maupun LPG.
“Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop, yang tentu nilai investasinya lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” kata Fajriyah.
Lebih jauh, syarat utamanya adalah badan usaha seperti CV, PT, Koperasi, Usaha Dagang (UD), maupun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Untuk persyaratan dan penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada tautan ptm.id/MitraPertashop.***