EventKawasan

Terus Membangun, DKI Siapkan Stasiun Kereta di JIS dan Perluas Penataan Kawasan

Konstruksi Media – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan akan membangun jalur kereta ke Jakarta International Stadium (JIS) di Sunter, Jakarta Utara.

Keberadaan Kereta ini dibutuhkan untuk mengangkut penonton ke stadion berstandar internasional dengan kapasitas 82 ribu penonton itu.

“Terkait dengan rencana adanya Stasiun KAI atau KCI atau KRL di sekitar kawasan Jakarta International stadium sampai saat ini pun kita intens melakukan koordinasi kemudian komunikasi,” ujar Direktur Proyek JIS Jakpro, Iwan Takwin dalam webinar nasional “Geliat Infrastruktur DKI Selama Pandemi”, Senin (23/8/2021).

Bahkan, pihaknya sudah melakukan survei di lapangan terkait dengan lokasi, desain integrasi, hingga sirkulasi penonton di stadion.

Menurutnya, proyek JIS telah sesuai dengan standar FIFA sehingga dibutuhkan penunjang transportasi massal seperti kereta untuk mengangkut penonton.

“Bukan hanya KAI nantinya nanti juga ada LRT kemudian BRT Transjakarta jadi semuanya terintegrasi sesuai juga dengan program Gubernur bahwa harapannya di sini bisa menjadi 1 poin Urban Generation di Jakarta khususnya di Jakarta Utara,” katanya.

Saat ini, pihaknya terus mematangkan pembangunan stasiun maupun halte yang terintegrasi dengan kawasan JIS sehingga mobilitas penonton dapat terakomodir dengan baik.

Dalam webinar yang digelar Konstruksi Media bertajuk Construction Experts Sharing Session ini, hadir pula narasumber lain, Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR, Putut Marhayudi, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho dan Ketua Alumni Doktor Teknik Sipil Universitas Tarumanagara, Haris Muhammadun.

Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR, Putut Marhayudi mengakui, sektor konstruksi termasuk dalam sektor kritikal sehingga bisa beroperasi 100% selama pandemi Covid-19.

Selama pandemi Covid-19, pihaknya terus mengakselerasi proyek-proyek nasional khususnya sektor Infrastruktur mulai dari Pangan, Kawasan Industri, Pengembangan UKM dan UMKM, Pariwisata, Sektor padat Karya Bahkan dalam penanganan Covid-19

“Di DKI Jakarta sendiri ada 382 Paket jasa konstruksi Kementerian PUPR senilai Rp. 11, 180 Triliun atau 8,5 % Dari total Pagu anggaran PUPR,” kata Putut.

Narasumber lainnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengakui sejumlah proyek infrastruktur di Jakarta nyaris mangkrak karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan refocusing anggaran.

Namun, dengan adanya bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), proyek infrastruktur itu bisa terus dilanjutkan meski terlambat beberapa bulan.

Sejumlah proyek infrastruktur yang dapat diselesaikan berkat dana PEN itu, yakni Jalan Layang Tanjung Barat, Jalan Layang Lenteng Agung, Jalan Layang Cakung dan Jalan Lintas Bawah Senen.

Proyek tersebut sempat terkendala satu hingga dua bulan karena menunggu kepastian dana dari pengerjaan proyek jalan tersebut.

“Saat itu, kita bergerak waktu itu memang dari pemerintah pusat ada semacam program PEN. Nah, program inilah yang kita gunakan untuk membangun membiayai infrastruktur yang terkendala tadi karena waktu itu kita memang membutuhkan sekitar hampir Rp850 miliar,” jelasnya.

Pihaknya juga tetap melanjutkan revitalisasi pedestrian di hampir 29 ruas jalan kategori protokol maupun kolektor (primer). Namun, karena adanya pandemi Covid-19, penataan trotoar diprioritaskan pada sejumlah titik dengan anggaran Rp20 miliar untuk tahun 2020.

“Anggaran Rp 20 miliar itu kami gunakan sebaik-baiknya sebagai skala prioritas. Contoh kami membuat TOD (Kawasan Berorientasi Transit) Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jadi ada empat stasiun yang kami revitalisasi, pertama TOD Tanah Abang, kedua TOD Juanda dan sekitarnya. Dari empat stasiun itu Alhamdulillah menjadi daya tarik luar biasa karena pada saat pandemi itu tahu-tahu sudah jadi,” jelasnya.

Untuk 2021, pihaknya kembali akan melakukan penataan kawasan di Kebayoran Baru, di Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Senopati, dan Jalan Gunawarman karena ruas jalan itu masuk dalam kawasan TOD Blok M.

“Harapannya ketika penumpang masuk Stasiun MRT Blok M, mereka dapat lebih mudah mengakses transportasi lain. Dari TOD tadi kami juga membangun di lima wilayah yang memang menjadi KSD Pemerintah Kota,” imbuhnya. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button