Agus Gumiwang Soroti Pengaruh Dolar Amerika Terhadap Industri Besi dan Baja Indonesia
Pengusaha masih mengimpor bahan baku menggunakan dolar, sementara produk jadi dijual dalam rupiah.
Konstruksi Media – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti dolar Amerika Serikat yang terus menguat terhadap rupiah dan seberapa berpengaruh terhadap industri besi dan baja Indonesia. Saat ini, dolar AS menyentuh Rp15.964, sedikit lagi atau kurang 36 poin lagi mencapai nominal Rp16.000.
“Dengan adanya situasi di mana dolar menguat, di satu sisi menguntungkan bagi eksportir kita pasti. Tapi di sisi lain membawa dampak, di mana dolar yang menguat berpengaruh terhadap impor bahan baku yang dibutuhkan oleh industri ini sendiri,” kata Agus Gumiwang dalam pengukuhan pengurus Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023).
Ketua Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia atau Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISA) Purwono Widodo mengatakan, pengusaha masih mengimpor bahan baku menggunakan dolar, sementara produk jadi dijual dalam rupiah.
Baca juga: Groundbreaking Smelter Nikel di Kalimantan Timur, Kemenperin Dorong Hilirisasi Industri
Menurut dia, di situ ada selisih harga dan bakal berpengaruh terhadap industri ini dalam jangka waktu pendek. Namun, industri dipercaya dapat menyesuaikan diri dalam jangka waktu panjang.
“Kita impor dalam dolar. Nah saat kita jual ke pasar, dalam rupiah. Nah selisih itulah. BIasanya di jangka pendeknya itu akan mengganggu tapi jangka panjangnya biasanya bisa menyesuaikan. Jadi harga jual dari dolar ke rupiah disesuaikan dengan kurs baru, jadi gangguannya itu sementara,” jelas Purwono.
Pengukuhan Pengurus IISIA

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengukuhkan kepengurusan The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia periode 2023-2025, hari ini Senin (23/10) di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Dengan demikian, struktur organisasi dan susunan pengurus IISIA periode 2023-2025 yang disahkan melalui Surat Keputusan Chairman Nomor 003/INT/SK-CHAIRMAN/IISIA/VIII/2023 menetapkan, Purwono Widodo sebagai Chairman IISIA, Ismail Mandry sebagai Vice Chairman 1 serta Tony Taniwan sebagai Vice Chairman 2.
Baca juga: Hutama Karya Renovasi Dua Poliklinik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
Sementara itu, Widodo Setiadharmaji ditunjuk sebagai Executive Director IISIA didampingi oleh Yerry Idroes selaku Co-Executive Director.
Purwono Widodo mengatakan, IISIA sebagai asosiasi dibawah binaan Kementerian Perindustrian RI dapat menjadi mitra strategis pemerintah serta berkontribusi dalam pengembangan industri baja nasional.
“IISIA berkomitmen menyalurkan aspirasi dari anggota asosiasi terkait kebijakan-kebijakan pemerintah serta berperan aktif dalam meningkatkan hubungan kerjasama antar anggota, organisasi atau institusi besi dan baja baik tingkat regional maupun internasional,” ujar Purwono.