Wamen BUMN: Waskita Karya Bakal Jadi Anak Hutama Karya
Jadi begitu restrukturisasi selesai maka Waskita akan menjadi anak HK.
Konstruksi Media – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo membahas rencana penyelamatan dua BUMN Karya yang bermasalah yakni Hutama Karya (HK) dan Waskita Karya.
Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, pihaknya tengah berencana melakukan konsolidasi dengan Kementerian PUPR untuk menjadikan Waskita Karya sebagai anak usaha HK.
Adapun rencana tersebut bakal dilakukan usai restrukturisasi kedua perusahaan konstruksi pelat merah tersebut rampung.
Baca juga: Daftar Tujuh Perusahaan BUMN yang Resmi Dibubarkan
“Jadi begitu restrukturisasi selesai maka Waskita akan menjadi anak HK,” kata Tiko kepada wartawan di Menara Danareksa, Jumat (29/12/2023).
Tiko menjelaskan, proses restrukturisasi dipilih untuk mempertahankan BUMN karya tetap bisa beroperasi.
Adapun saat ini, kata Tiko, proses restrukturisasi Waskita dan Hutama Karya tengah berada di posisi Master Restructuring Agreement (MRA) perbankan yang hampir dicapai.
“Semoga masih dipertahankan, memang yang mesti dilakukan adalah dengan melakukan obligasi melalui proses RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi),” ujarnya dikutip dari bisnis.com.
Baca juga: Waskita Karya Garap Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban Paket 2 Senilai Rp873 Miliar
Lebih lanjut, Tiko menuturkan, mayoritas BUMN karya masih berjalan baik secara fungsinya dalam pembangunan infrastruktur publik. Meskipun secara bisnis, BUMN karya tidak memenuhi tiga parameter yang ditentukan yakni ihwal kontribusi terhadap perekonomian, kesehatan keuangan dan model bisnis yang berkelanjutan.
Tiko meyakinkan bahwa pihaknya terus berupaya merestrukturisasi 7 BUMN karya yang masih beroperasi saat ini agar tetap bisa melanjutkan fungsinya dalam pembangunan infrastruktur.
“Dari 7 BUMN karya yang sekarang beroperasi ini Insyallah tujuh-tujuhnya masih beroperasi dan kita akan mencoba menggunakan mekanisme restrukturisasi untuk bisa mencapai kesepakatan dengan kreditur, vendor maupun dengan para pemegang obligasi,” kata Tiko.