InfrastrukturKawasan

Bahlil Gelar Karpet Merah untuk Investor China Berinvestasi di KEK Sorong

Perusahaan asal China yang telah siap beroperasi di kawasan tersebut, karena sudah melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Sorong sejak April 2023 lalu.

Konstruksi Media – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya akan mendatangkan investor dari China yang bergerak di bidang smelter nikel dan pabrik baterai ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.

“Saya pernah diberitahukan soal investor dari China itu, mereka kan mau bangun smelter nikel di sini (KEK Sorong). Tetapi mereka minta jaminan bahan baku,” kata Bahlil dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Minggu (6/8/2023).

Disebutnya, perusahaan asal China yang telah siap beroperasi di kawasan tersebut, karena sudah melakukan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Sorong sejak April 2023 lalu.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Sebut Konglomerat Bakal Realisasikan Investasi di IKN Nusantara

Menurut Bahlil, pemerintah senantiasa menyambut baik adanya investor yang ingin berinvestasi di KEK Sorong, namun terkendala dengan pemenuhan bahan baku yang belum tersedia di KEK Sorong. Berkaitan dengan itu, dirinya telah berkomunikasi dengan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya guna mencari solusi bersama untuk menjawab kebutuhan investor asal China.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemerintah Provinis Papua Barat Daya adalah segera menginventarisir izin usaha pertambangan (IUP-IUP) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah namun tidak produktif, untuk ditata kembali.

“Nah memang itu salah satu masalah, saya baru bicarakan dengan Pak Gubernur adalah kami segera mengiventarisir IUP-IUP yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik di lokasi Kabupaten Sorong maupun di Raja Ampat, yang tidak produktif segera kami tata. Tujuannya apa, tidak akan mungkin investasi masuk kalau tidak ada jaminan bahan baku. Nah jadi itu tugas kami yang akan kami dorong ke depan,” kata Menteri Investasi itu pula.

Sementara, PT Malamoi Olom Wobok (MOW) melalui Direktur Bisnis Mohammad Said Noer sebagai pengelola KEK, menjelaskan soal adanya dugaan tarik ulur kepentingan lain di balik belum beroperasinya investor asal China di KEK Sorong. Karena, perusahaan asal China itu telah menandatangani MoU dengan Pemerintah Kabupaten Sorong dan PT MOW pada April 2023 lalu.

Baca juga: Tahap Pertama Pembangunan IKN, Menteri Bahlil: Akan Ada Investasi Rp 200 T

“Kami tidak ada punya kepentingan di dalam, kami justru mengajak investor China untuk masuk dan berinvestasi,” kata Said Noer dikutip dari Antara.

Dia menyatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya masih sempat bertemu di salah satu hotel di Jakarta untuk membicarakan kelanjutan dari investasi perusahaan tersebut di KEK Sorong.

“Tapi investor China mengharapkan bahwa lahan itu harusnya mereka miliki. Sementara SK Bupati itu menjelaskan tentang (kewenangan kami) sebagai pengelola. Bukan kami punya kewenangan untuk melakukan penjualan lahan,” ujar Said.

Baca artikel lainnya:

Artikel Terkait

Back to top button