News

Selamat! Nasri Djalal Resmi Dilantik Sebagai Kepala BPMA, Menteri ESDM Berikan Pesan Khusus

Mendukung peningkatan produksi migas dan menggali potensi cadangan migas baru di Aceh.

Konstruksi Media – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, resmi melantik Nasri Djalal sebagai Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk periode 2025-2029. Acara pelantikan yang berlangsung di Gedung Chaerul Saleh, Kementerian ESDM, Jakarta, turut dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA, Ketua DPRA Zulfadhli, serta unsur Forkopimda Aceh.

Nasri menggantikan Teuku Mohammad Faisal yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BPMA. Sebelum pelantikan, Nasri menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi, Perpajakan, dan Manajemen Risiko di BPMA. Proses seleksi untuk jabatan ini melibatkan tiga kandidat, termasuk Wakil Kepala BPMA Mohamad Najib dan Nizar Saputra dari PETRONAS Carigali Indonesia.

Dalam sambutannya, Menteri Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya sinergi antara Kepala BPMA dengan Pemerintah Aceh, khususnya dengan Pj Gubernur Aceh. “Jangan sampai Gubernur jalan sendiri, Kepala BPMA jalan sendiri. Bahaya sekali,” ujar Bahlil. Ia juga berharap Nasri dapat menjalin komunikasi yang baik untuk mendukung pengelolaan migas di Aceh secara optimal.

Nasri Djalal
Nasri Djalal (kanan) saat dilantik menjadi kepala BPMA oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadia

Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA, mengungkapkan harapannya agar Nasri mampu melanjutkan program-program strategis yang mendukung peningkatan produksi migas dan menggali potensi cadangan migas baru di Aceh. “Kami berharap Nasri dapat bekerja sama dengan kontraktor migas untuk meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi putra-putri Aceh,” kata Safrizal.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Muzakkir Manaf dan Fadhlullah, yang menekankan pentingnya sektor migas sebagai prioritas dalam mendukung perekonomian Aceh.

Nasri Djalal, lulusan Universitas Syiah Kuala dan Universitas Indonesia di bidang akuntansi, memiliki pengalaman luas dalam pengelolaan keuangan, perpajakan, dan manajemen risiko. Dengan latar belakang tersebut, Nasri optimistis membawa BPMA menjadi lembaga strategis dalam pengawasan dan pengendalian sektor migas di Aceh.

Dalam kesempatan terpisah, Nasri menyampaikan visinya untuk menjadikan BPMA sebagai mitra strategis pemerintah yang profesional dan transparan. “Kami akan memastikan semua program eksplorasi dan produksi migas berjalan dengan baik. Keberhasilan kami adalah keberhasilan bersama,” tegasnya.

Nasri juga berkomitmen menyelesaikan persoalan penerimaan bagi hasil negara, termasuk signature bonus yang menjadi hak Aceh. “Kami akan memanfaatkan jaringan di Kementerian Keuangan untuk mempercepat pembagian signature bonus bagi Aceh,” ujarnya.

Dengan pelantikan ini, Nasri Djalal diharapkan dapat membawa angin segar dalam pengelolaan migas Aceh, tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp