Air

Embung di Bantul Berbentuk Gunungan Wayang, Basuki: Desainnya Artistik

Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengapresiasi pembangunan Embung di Bantul dengan desain berbentuk gunungan wayang.

“Embungnya menurut saya bagus dengan desainnya yang artistik melambangkan gunungan wayang,” ujar Basuki Hadimuljono saat mengunjungi embung yang terletak di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Embung yang dimaksud ini adalah  Embung Imogiri yang dibangun Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) dengan tujuan untuk terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia.

“Penyediaan sarana dan prasarana air salah satunya melalui pembangunan embung untuk ketahanan air dan ketahanan pangan. Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR salah satunya dengan membangun embung- embung” kata Menteri Basuki.

Didampingi Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Dwi Purwantoro dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng DIY Satrio Sugeng,  Menteri Basuki mengapresiasi pembangunan Embung Imogiri. Selain bermanfaat meningkatkan ketahanan pangan, pembangunannya juga mengadopsi unsur budaya lokal. Yakni, dengan desain berbentuk gunungan wayang.

Embung Imogiri dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2020 dengan biaya sebesar Rp7,9 miliar. Embung tersebut memiliki kapasitas tampung sebesar 64.099 m3 dengan luas genangan 1,13 ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air dan pengendalian banjir, serta potensi destinasi wisata baru.

Selain Embung Imogiri, di Provinsi DIY juga telah selesai dibangun Embung Imogiri II di Kabupaten Bantul pada tahun 2020 dengan biaya Rp12 miliar dengan kapasitas tampung 26.848m3 dan luas genangan 0,685ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air dan pengendalian banjir, serta potensi destinasi wisata baru.

Embung selanjutnya yang juga telah dibangun di Provinsi DIY adalah Embung Mualimin di Kabupaten Bantul pada tahun 2020 dengan biaya Rp6,1 miliar dengan kapasitas tampung 1.200 m3 dan luas genangan 0,0578 ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air, pengendalian banjir dan pengairan irigasi seluas 10 ha, serta potensi destinasi wisata baru.

Terakhir, di Kabupaten Sleman terdapat Embung Sendangtirto yang juga telah dibangun pada 2020 dengan biaya Rp8,6 miliar dengan kapasitas tampung 9.716m3 dan luas genangan 0,485 ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air, pengendalian banjir dan pengairan irigasi seluas 13 ha, serta potensi destinasi wisata baru. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button