Electricity

Habiskan Dana Rp120 Miliar, Tol Listrik di Sumbawa NTT Dioperasikan

Konstruksi Media – General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara Josua Simanungkalit mengatakan, pihaknya berhasil mengoperasikan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilovolt Bima-Sape.

Menurutnya, Ini merupakan tol listrik Sumbawa Nusa Tenggara Barat dengan investasi mencapai Rp 120 miliar. “Kami berhasil melakukan pemberian tegangan pertama atau energize pengoperasian satu line jalur SUTT 150 kilovolt Bima-Sape,” ujarnya dikutip Senin (27/12/2021).

Ia menyebutkan, panjang jaringan mencapai 31 kilometer sirkuit (kms) dengan 91 unit tapak tower. SUTT tersambung dari Gardu Induk (GI) Bima di Desa Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima, menuju Gardu Induk Sape di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.

Pembangunan SUTT tersebut dimulai sejak 2014. Total investasinya Rp 120 miliar. SUTT dinilai akan sangat menopang keandalan sistem kelistrikan Pulau Sumbawa Menurut Josua, energize pada SUTT membuat kualitas sistem transmisi tol listrik Sumbawa semakin baik.

“Artinya, akan meningkatkan keandalan pelayanan kepada pelanggan. Ini karena PLN dapat menghubungkan GI Taliwang di ujung barat sampai ke GI Sape di ujung timur Pulau Sumbawa,” katanya.

Ia menambahkan, PLN dapat mengoperasikan dan memaksimalkan operasi trafo 20 MVA pada GI Sape, melalui transmisi dari Bima ke Sape.

Ke depan, kata Josua, pengiriman energi listrik untuk wilayah Sape dapat ditransmisikan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima di Bonto, atau dari lainnya di wilayah Sumbawa.

Josua mencontohkan PLTMG Sumbawa atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumbawa Barat, karena sistem interkoneksi satu pulau melalui tol listrik Sumbawa.

“Saat ini, kami baru mengoperasikan satu line jalur, dari rencana dua yang memiliki total panjang 62,48 kms. Ditambah dengan beroperasinya GI Sape, kualitas untuk pelanggan di Sape akan semakin meningkat,” ucapnya.

Menurut Josua, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan SUTT yang melintasi dua kabupaten itu sangat luar biasa. Selain bentang alam yang berbukit dan menyusuri kawasan hutan, PLN terkendala pandemi corona.

“Tapi kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan investasi dan perkembangan ekonomi, khususnya di NTB. Hal ini yang memicu kami untuk menyelesaikan proyek pada Juli 2031,” tandasnya.

Sistem kelistrikan Pulau Sumbawa memiliki daya 130,9 mega Watt (MW) dengan beban yang ditanggung 115,1 MW. Ini berarti sistem kelistrikan pulau Sumbawa memiliki daya cadangan 15,8 MW yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Sumbawa.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button