NewsTeknologi

Sambut New Normal, Mahasiswa ITS Berinovasi Ciptakan Aplikasi Dine In

Konstruksi Media – Peraturan pembatasan 30 menit makan di tempat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di sejumlah daerah di Indonesia cukup membuat kewalahan berbagai pihak.

Mengatasi hal tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat suatu aplikasi khusus untuk metode dine in pada kafe atau restoran yang mampu memberikan pengalaman berbeda kepada penggunanya. Mereka adalah Muhammad Rafi Hayla Arifa, Salsabila Irbah, Khairi Wiryawan.

Ketua tim Muhammad Rafi Hayla Arifa mengatakan bahwa semuanya bermula dari keprihatinan tim dengan adanya efek kebijakan PPKM yang menyulitkan bagi para pelaku usaha dan juga para pembeli di sektor bisnis foods and beverages (F&B).

“Banyak dari mereka mengeluhkan sulitnya prosedur dine in (makan di tempat, red) mulai dari reservasi tempat, informasi antrean hingga informasi kontak kafe atau restoran yang dapat dihubungi,” ujar Rafi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/9/2021).

Menurut Pihay, sapaan akrab Rafi, dengan adanya masalah yang sedang dihadapi saat ini, dibutuhkan suatu teknologi yang dapat mengakomodasi keresahan masyarakat dan menjadi solusi bagi masalah tersebut.

“Sehingga kami hadir dengan membawa inovasi yang adaptif dengan kehidupan masyarakat pada era new normal seperti saat ini,” katanya.

Lebih lanjut Pihay menjelaskan, terdapat beberapa tampilan dan fitur pada aplikasi DINE buatan timnya. Pertama, terdapat fitur search bar untuk mencari lokasi kafe atau restoran. Pengguna juga dapat memilih lokasi dari yang terdekat sampai kategori berdasarkan ciri khas makanan suatu negara.

Kemudian terdapat juga tampilan detail informasi kafe atau restoran, mulai dari jam operasional hingga informasi terkait vaksinasi pegawai kafe atau restoran. Tampilan ini juga dilengkapi bagian diskon menarik, ulasan kafe atau restoran dan fitur live chat. “Fitur live chat ini ditujukan untuk pengguna jika ingin menanyakan informasi lebih dalam,” terangnya.

Mahasiswa tahun ketiga ini melanjutkan, pengguna juga dapat melihat menu kafe atau restoran, lengkap dengan harga dan ilustrasi menu tersebut. Aplikasi juga dilengkapi dengan fitur reservasi jika ingin melakukan dine in di kafe atau restoran yang diinginkan. Nantinya, pengguna akan mendapatkan QR Code yang nantinya akan di-scan dan divalidasi saat datang ke kafe atau restoran tersebut.

“Sehingga saat di kafe atau restoran, timer pada aplikasi DINE akan berjalan sesuai dengan kebijakan pemerintah masing-masing,” ungkapnya.

Alumnus SMA Negeri 78 Jakarta ini mengungkapkan, aplikasi DINE miliknya ini memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya dapat meminimalisasi angka penularan virus Covid-19 yang dilakukan dengan pemesanan secara online, dapat menghindari antrean untuk mendapatkan tempat duduk, serta membatasi kapasitas pengunjung kafe atau restoran. Selain itu, menurut Pihay, dengan aplikasi ini juga dapat meningkatkan efisiensi baik dari sisi pengguna atau pengunjung maupun pihak pengelola kafe atau restoran.

Berkat kerja keras tim, inovasi yang digagas mereka pun telah berhasil meraih juara ketiga pada UI/UX Design Competition yang diselenggarakan oleh Telkom University, 12 September lalu. Pada kompetisi ini, tim Dine.Co berhasil mengungguli 10 finalis lainnya yang terseleksi dari universitas di seluruh Indonesia.

Pihay berharap agar aplikasi DINE dapat dikembangkan lagi, sehingga ke depannya dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat dalam menjalani kehidupan new normal dan dapat menjadi langkah awal bagi Indonesia menuju era digitalisasi.

“Harapannya dengan inovasi ini, kami bisa semakin semangat untuk terus menorehkan prestasi bagi diri kami sendiri maupun kampus kami tercinta ITS,” pungkasnya.

Diketahui, Ketiga pencetus aplikasi dine in tersebut merupakan mahasiswa Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS yang bergabung dalam sebuah tim bernama Dine.Co.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button