Kawasan

Genjot Industri 4.0, Karawang New Industry City Siapkan Fasilitas Premium

Konstruksi Media – Karawang menjadi salah satu kawasan industri yang kompetitif dalam yang berkontribusi perekonomian Indonesia.

Kontribusi dari industri manufaktur adalah sebesar 7,07% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan II/2021.

Luas lahan sebesar 13.718 hektar yang disiapkan oleh pemerintah untuk menjadi kawasan industri dan Karawang sendiri telah memiliki 12 kawasan industri.

Karawang New Industry City, salah satu lokasi strategis yang dirancang secara cermat untuk memenuhi kebutuhan para penyewa.

“KNIC siap menyambut para pelaku industri dan kami telah menyiapkan ekosistem industri yang komprehensif, lengkap dengan infrastruktur berstandar internasional dan fasilitas premium untuk membantu perusahaan mencapai efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis pada tingkat optimal, mulai dari industri farmasi hingga kendaraan listrik,” ujar perwakilan KNIC.

Berada di jantung koridor ekonomi Jakarta-Bandung, KNIC dikelilingi oleh berbagai akses transportasi untuk memudahkan operasional bisnis, seperti stasiun kereta Karawang yang akan tersambung dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, exit tol Karawang Barat untuk tol Jakarta Cikampek 2, Bandara Kertajati, serta jalan raya dan pelabuhan Patimban yang diharapkan dapat menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan.

Hadir di Indonesia sejak 2017, KNIC yang memiliki lahan seluas 205 hektar siap menyambut para pelaku industri dengan layanan dan fasilitas pendukung industri yang menyeluruh.

KNIC turut bermitra dengan PLN dan PGN untuk memastikan 100% utilitas waktu operasi untuk listrik (hingga 150 MW) dan pasokan gas alam sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk pabrik farmasi hingga kendaraan listrik.

Selain itu, KNIC juga memberikan nilai tambah bagi investor dengan menawarkan produk kawasan industri yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap pabrik untuk mencapai efisiensi operasional.

Melihat semakin berkembangnya isu keberlanjutan (sustainability) dan demi membantu mewujudkan agenda Industri Hijau pemerintah, 40% area di KNIC didedikasikan untuk fasilitas pengelolaan limbah dan air bersih, dengan total kapasitas 21.500 m3/hari untuk limbah dan 12.000 m3/hari untuk pengolahan air bersih, kolam retensi, serta sistem drainase untuk menampung curah hujan yang tinggi.

Sejalan dengan agenda pemerintah dalam memasuki era “Making Indonesia 4.0”, KNIC juga mendukung transformasi digital melalui pembangunan infrastruktur dan fasilitas digital meliputi ketersediaan jaringan fiber optic di sebagian besar wilayah dan mendukung pembangunan smart factory bagi investor dengan menerapkan konsep 4.0.

KNIC juga menargetkan pengembangan 200 hektar lahan tambahan untuk kawasan komersial dan industri di Karawang.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button