Otorita IKN Ungkap Ragam Manfaat Program Coding Mum, Coding Difabel, dan Solar Mum
Program pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam kemampuan teknologi digital dan pembangunan berkelanjutan di lingkungan IKN.
Konstruksi Media – Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Prof. Mohammed Ali Berawi mengatakan program “Coding Mum, Coding Difabel, dan Solar Mum” Batch 1 di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur telah selesai pada Sabtu (2/9/2023) kemarin.
Program yang telah berjalan selama 12 pertemuan ini, kata dia, telah melatih dan memberdayakan sedikitnya 50 peserta, terdiri dari ibu-ibu dan individu penyandang disabilitas dari Desa Bukit Raya, Desa Karang Jinawi, Desa Binuang, Kelurahan Pemaluan, dan Kelurahan Sepaku.
Prof. Ali menuturkan, adapun beberapa materi yang telah didapatkan oleh peserta Coding Mum dan Coding Difabel antara lain digital literasi, pembuatan website, dan strategi digital marketing.
Baca juga: Sebelum Lengser, Jokowi Perlu Fokus ke Perumahan Rakyat
“Semuanya bertujuan untuk memberikan perspektif terhadap teknologi dan digitalisasi,” kata Prof. Ali dikutip dari keterangannya di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Selain itu, ujar dia, program “Solar Mum” yang juga merupakan bagian dari rangkaian program pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan kesadaran mengenai kehidupan yang berkelanjutan dengan mengutamakan energi bersih dan ramah lingkungan.
Baca juga: Aguan Cs Tanam Investasi di IKN Nusantara Rp20 Triliun
Prof. Mohammed Ali menegaskan bahwa program pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam kemampuan teknologi digital dan pembangunan berkelanjutan di lingkungan IKN.
“Hal ini bertujuan agar masyarakat setempat mampu menghadapi tantangan globalisasi melalui pemanfaatan teknologi digital serta budaya penggunaan energi bersih sebagai bagian dari transformasi kehidupan masyarakat,” tuturnya.
“Masyarakat setempat akan siap beradaptasi dengan pemanfaatan teknologi di IKN melalui program pemberdayaan masyarakat seperti Coding Mum, Coding Difabel, dan Solar Mum. Warga lokal akan turut aktif sebagai aktor pembangunan dan bersama-sama membangun Nusantara,” ujar dia lagi.
Menurut Prof. Ali, para peserta memberikan testimoni positif dan antusias terhadap program ini. Mereka bukan hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga memperoleh keterampilan yang dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan ekonomi lokal.
“Yang dipelajari selama mengikuti pelatihan di luar ekspektasi saya, karena yang didapatkan selama ini jauh lebih banyak dari pada yang saya harapkan sebelumnya. Berkat pelatihan ini kami sebagai peserta mampu up skilling dan menambah relasi. Harapan saya ke depannya agar dapat diadakan pelatihan serupa yang dimana para pesertanya lebih banyak kriterianya seperti anak-anak dan remaja yang harapannya kedepan akan mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045” ujar Ibu Haliza, salah satu peserta Coding Mum.
Baca juga: James Riady Sanjung Aguan: Perputaran Uang di PIK Rp65 Miliar per Bulan
Dengan berakhirnya program “Coding Mum, Coding Difabel, dan Solar Mum”, diharapkan semangat keberlanjutan, penggunaan teknologi, dan kepedulian terhadap lingkungan akan tetap berkembang di kalangan masyarakat Desa Bukit Raya dan sekitarnya.
Turut hadir dalam kegiatan hari ini Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Mohammed Ali Berawi; Direktur Transformasi Hijau Agus Gunawan; Delegasi Finland yaitu Commercial Counsellor Nina Jacoby; Head of Smart City Innovation Cluster Pertti Kortejarvi; Delegasi USAID Economic Growth and Education Office Phillip Greene.
Baca artikel lainnya: