Konstruksi Media – PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp642 miliar pada Semester I/2023. Pendapatan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini didukung oleh 3 lini bisnis perusahaan, yaitu beton pra-cetak sebesar 31%, segmen readymix sebesar 48%, dan jasa konstruksi sebesar 21%.
“Segmen readymix ini mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 91% dibanding periode yang sama di tahun 2022,” kata Director of Finance and Risk Management Asep Mudzakir, melalui keterangan tertulis (Selasa (1/8/2023).
Ia mengatakan, tercatat berbagai proyek besar menggunakan produk readymix WSBP, antara lain Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, dan Proyek Tol Simpang Tempadung-Pulau Balang Seksi 5A.
“Kami juga menyuplai readymix jalan tol, gedung, jembatan, bandara, dan proyek lainnya di Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: Gravel Borongan, Solusi Wujudkan Hunian Milenial
Untuk menyediakan kebutuhan pasar terhadap produk beton cair ini, WSBP didukung oleh 23 batching plant yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak hanya dari sisi pendapatan usaha, pada semester I/2023 WSBP berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp96 miliar dengan gross profit margin naik menjadi 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, WSBP mampu melakukan efisiensi dari sisi beban umum dan administrasi sebesar 39%, dari sebelumnya tercatat sebesar Rp546 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Dengan adanya restrukturisasi, WSBP telah menentukan cash waterfall agar kas operasional perusahaan dalam kondisi yang lebih baik ke depannya untuk kelancaran kinerja operasional WSBP.
Asep Mudzakir mengatakan, fokus dari manajemen yang dipimpinnya yakni meningkatkan capaian kinerja operasional WSBP. Tahun 2023 adalah periode krusial untuk kembali meningkatkan kinerja keuangan perusahaan paska restrukturisasi.
“Kami juga berkomitmen untuk meraih kontrak proyek yang memiliki fundamental keuangan yang sehat,” ucap Asep.
Hal ini, kata dia, menunjukkan optimisme dari manajemen untuk mewujudkan kinerja WSBP dengan fundamental bisnis dan keuangan yang lebih sehat.
Optimisme tersebut telah dibuktikan oleh Perseroan pada capaian kinerja Kontrak Baru WSBP sampai dengan Juni 2023, yaitu sebesar Rp975 miliar atau naik 46% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Baca juga: Indotruck Utama Kenalkan ICDC, Fasilitas Teknologi Digital Mumpuni
Dalam jangka pendek, WSBP memiliki potensi pasar untuk menyuplai produk precast dan readymix ke proyek-proyek pemerintah dan ekspansi ke proyek Non Waskita Grup.
“Sementara untuk 3-5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN) dan juga proyek- proyek yang berasal dari non Waskita group,” ujarnya.
WSBP juga meningkatkan daya saing pada pasar potensial khususnya dengan skema kerja sama dengan grup BUMN dan Swasta, potensi pengembangan mobile plant pada project-based plant serta memiliki unit dengan biaya produksi yang lebih kompetitif, dan meningkatkan agilitas dan daya saing dengan meningkatkan digitalisasi di proses bisnis.
Menurut Asep, upaya ekspansi pasar WSBP dilaksanakan beriringan dengan penyempurnaan proses bisnis yang berkelanjutan.
“Kami akan terus melanjutkan program transformasi bisnis dengan tiga pilar utama yaitu (i) Operational Exellence (ii) Business Nourishment dan (iii) Technology and Digitalization. Kami yakin program tersebut akan dapat meningkatkan daya saing WSBP,” ucapnya.
Baca artikel selanjutnya: