INFOKorporasi

Adhi Karya dan PT PP Menang Dua Proyek Perkeretaapian Filipina Senilai Rp9 Triliun

Infrastruktur yang akan dibangun antara lain stasiun elevated (melayang) di Blumentritt dan lima unit jembatan.

Konstruksi Media – Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sukses menyabet kontrak joint venture untuk dua proyek pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Filipina dengan total investasi pekerjaan ini mencapai hampir Rp9 triliun.

Proyek pertama yang akan digarap oleh kedua perusahaan konstruksi itu yakni paket kontrak (contractpackage/CP) S-01 untuk pengerjaan Blumentritt Extension, perpanjangan Jalan Utama Blumentritt di Manila, dengan membangun viaduk sejauh 1,2 kilometer.

Infrastruktur yang akan dibangun antara lain stasiun elevated (melayang) di Blumentritt dan lima unit jembatan. Proyek ini menelan dana senilai 11,672 miliar Peso atau Rp3,2 triliun. Pemenang tender telah diumumkan pada 17 Februari 2023.

Kemudian, proyek S-03C untuk pengerjaan 5,8 kilometer viaduk, jalur rel di atas jalan raya, dengan lingkup pekerjaan dua stasiun (Sucat dan Bicutan) serta tiga jembatan. Pengerjaan proyek ini membutuhkan biaya sebesar 20,92 miliar Peso atau sekitar Rp5,7 triliun. Pemenang tender telah diumumkan pada 26 Juni 2023.

Baca juga: Progres Konstruksi Bendungan Mbay di Nagekeo NTT dengan Nilai Kontrak Rp1,47 Triliun

Bila melihat keterangan tertulis KBRI Manila, dua kontrak tersebut merupakan bagian dari pembangunan 147 kilometer North-South Commuter Railway (NSCR) di bawah Departemen Transportasi Filipina. Infrastruktur ini akan membentang dari Clark Freeport, Provinsi Pampanga, ke kota Calamba, Laguna, melintasi National Capital Region (NCR) dan Metro Manila.

Penandatanganan kontrak disaksikan langsung oleh Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr di Istana Malacanang, Manila, Kamis (13/7/2023). Foto: Instagram/adhikaryaid

Penandatanganan kontrak disaksikan langsung oleh Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr di Istana Malacanang, Manila, Kamis (13/7/2023).

Penandatangan dilakukan oleh Isman Widodo, General Manager Railway Department PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Pande Ketut Gede Karmawan, Senior Vice President of Infrastructure Division PT PP (Persero) Tbk. Acara ini dihadiri oleh Entus Asnawi Mukhson Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Novel Arsyad, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk.

Baca juga: Indotruck Utama Kenalkan ICDC, Fasilitas Teknologi Digital Mumpuni

Dalam sambutannya Presiden Marcos Jr. mengatakan, penandatanganan kontrak tersebut merupakan realisasi dari komitmen Pemerintah Filipina untuk membangun sistem transportasi publik yang inklusif dan efisien.

“Pembangunan proyek ditujukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Filipina dimana diperkirakan sampai dengan tahun 2029 akan mencapai 800.000 komuter,” ujar dia.

Adhi Karya dan PT PP Menang Dua Proyek Perkeretaapian Filipina Senilai Rp9 Triliun. Foto: Instagram/adhikaryaid

Marcos Jr. juga menyampaikan penghargaan kepada PT Adhi Karya Persero dan PT PP yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Filipina dalam pembangunan infrastruktur kereta api ini. Kedua BUMN Indonesia ini dianggap sebagai mitra yang tepat karena pengalaman dan keahliannya di bidang konstruksi. Proyek NSCR diperkirakan akan menciptakan 3000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat Filipina.

“Pembangunan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama Metro Manila, memberikan alternatif transportasi yang nyaman, serta mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Baca juga: Iwan Suprijanto Terima Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama dari ITB

Duta Besar Agus Widjojo menyambut baik komitmen kerja sama bilateral RI-Filipina dan atas kepercayaan yang diberikan kepada BUMN Indonesia untuk turut berkontribusi dalam pembangunan di Filipina.

“Indonesia selalu siap berbagi pengalaman dan kapasitas dalam pembangunan infrastruktur di Filipina,” ucapnya.

Turut menyaksikan penandatanganan tersebut adalah Secretary of Transportation (Menteri Perhubungan Filipina) Hon. Jaime J.Bautista, Undersecretary for Railway, Cesar B.Chavez, General Manager of Philippines Natonal Railways Jeremy S. Regino, Duta Besar RI untuk Filipina, Agus Widjojo, Duta Besar Jepang dan Australia serta Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa serta Japan International Cooperation Agency (JICA) Representative.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button