Fungsi dan Kendala Penggunaan Drone untuk Kebutuhan Perusahaan Konstruksi
Drone bisa memantau keamanan dan keselamatan di lokasi proyek konstruksi atau Safety and Health Environment (SHE) proyek.
Konstruksi Media – Dalam proyek konstruksi, penggunaan drone atau pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle) tentu saja dapat memberikan sejumlah manfaat. Drone mampu mengendalikan dirinya sendiri atau dikendalikan oleh pilot dari jarak jauh/secara remote.
Sedikitnya terdapat empat fungsi penggunaan drone untuk kebutuhan perusahaan konstruksi, khususnya pada saat konstruksi berlangsung. Berikut informasinya dikutip dari Instagram @wikapracetakgedungid di Jakarta, Selasa (27/6/2023):
- Pemantauan dan inspeksi
Drone dapat memperoleh gambar dan video dari sudut pandang yang sulit dijangkau manusia sehingga penggunaan alat ini bisa membuat kualitas pekerjaan lebih efisien.
- Pemetaan dan penginderaan jarak jauh
Pemetaan udara, pemindaian laser (Lidar), dan fotogrametri melalui Drone memudahkan pembuatan peta 3D, pemodelan permukaan, pengukuran volume, serta analisis topografi yang akurat dan cepat.
- Pengawasan keamanan dan keselamatan
Drone bisa memantau keamanan dan keselamatan di lokasi proyek konstruksi atau Safety and Health Environment (SHE) proyek.
- Presentasi dan komunikasi
Gambar dan video yang diambil oleh drone jauh lebih menarik untuk pemangku kepentingan, bisa memperlihatkan perkembangan proyek dengan cara yang mudah dipahami.
Baca juga: Dukung Kerja TIM SAR, Mahasiswa ITS Sukses Ciptakan Drone Kapal Autonomous
Sebagai drone proyek, berikut hal yang perlu dihindari saat di project:
Kendati demikian, di sisi bersamaan kamu perlu mengetahui juga faktor yang menyebabkan alat pengambil gambar udara atau drone saat di proyek mengalami problem sistem sehingga bisa terkendala dalam pengoptimalisasiannya.
Ada satu faktor penting di mana drone tidak dapat diterbangkan saat proyek konstruksi, utamanya disebabkan oleh interferensi elektromagnetik yang dapat mempengaruhi sistem navigasi dan kontrol drone, serta ada juga faktor non-teknis lainnya.
Baca juga: Bersama AirNav dan Beehive Drones, ITS Ciptakan Sistem Monitoring Drone
Berikut benda yang dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik saat di area projek konstruksi:
- Area generator listrik
Jarak terbang drone minimal sekitar radius 30-50 meter.
- Area tower crane
Jarak terbang drone minimal sekitar radius 100-200 meter. Maka disarankan drone tidak digunakan saat crane sedang beroperasi.
- Faktor lain non-teknis
a. Debu hebat/padat dan partikel konstruksi yang beterbangan.
b. Cuaca buruk seperti angin kencang, hujan deras, dan kabut kategori tebal.
c. Tidak melakukan prasurvei site sebelum terbang di area konstruksi.
d. Makhluk hidup seperti burung dan pohon yang rindang.
Baca artikel lainnya: