Erick Thohir Ajukan PMN Rp 57,9 Triliun, untuk BUMN Apa Saja?
Makanya, kalau kita lihat angkanya PMN tahun 2024 berubah tadinya Rp 33,9 triliun menjadi Rp 57,9 triliun.
Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajukan penyertaan modal negara (PMN) tambahan untuk tahun 2024 sebesar Rp 57,9 triliun untuk dialokasikan ke 10 perusahaan pelat merah. Sebelumnya pada April 2023 terdapat PMN tambahan sebesar Rp 24 triliun.
Hal itu dikatakan Erick Thohir saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Rencananya, PMN tambahan di 2023 itu akan disalurkan ke PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp 12,5 triliun, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebesar Rp 8 triliun, dan Indonesia Financial Group (IFG) sebesar Rp 3,5 triliun, sehingga total mencapai Rp 24 triliun.
Baca juga: Adhi Karya Bangun Ruang Kontrol LRT Jabodebek dengan Teknologi Mumpuni
“Di PMN tambahan tahun ini, dari Menteri Keuangan (Menkeu) sudah diputuskan menjadi masukan PMN di tahun 2024. Makanya, kalau kita lihat angkanya PMN tahun 2024 berubah tadinya Rp 33,9 triliun menjadi Rp 57,9 triliun. Jadi, untuk PMN tambahan ini sudah ada komitmen full dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu),” kata Erick Thohir dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Erick Thohir menyebut, khusus untuk PMN Wijaya Karya sebenarnya telah diusulkan pada 2023. Kendati begitu, Kementerian BUMN mengikuti kebijakan dari Kemenkeu agar PMN tersebut masuk pada anggaran 2024.
“Kami mengusulkan PMN tambahan sebesar Rp 3,5 triliun untuk IFG, Rp 8 triliun untuk WIKA dan Hutama Karya Rp 12,5 triliun, tetapi Menteri Keuangan memutuskan untuk menjadi PMN 2024,” tutur Erick.
Baca juga: Mengenal Building Information Modelling (BIM), Solusi Pembangunan Konstruksi Tanah Air
Ini 7 BUMN yang diajukan untuk memeroleh PMN 2024 dengan nilai Rp 33,9 triliun adalah:
- PT PLN (Persero) sebesar Rp 10 triliun
- PT Hutama Karya (Persero) (HK) sebesar Rp 10 triliun
- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sebesar Rp 4 triliun
- IFG sebesar Rp 3 triliun
- Industri Kereta Api (INKA) sebesar Rp 3 triliun
- Rekayasa Industri (Rekin) sebesar Rp 2 triliun
- ID Food sebesar Rp 1,9 triliun.
Dengan demikian total PMN untuk tahun 2024 mencapai Rp 33,9 triliun.
Baca artikel lainnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK