KONSTRUKSI MEDIA – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Sulawesi Selatan sukses menggelar kegiatan seminar sehari ASEAN Engineering Register (AER) Roadshow di Hotel Fourpoints, Makassar, Kamis (25/5/2023). Kegiatan tim AER Commissioner kali ini memilih Makassar sebagai kota yang jumlah Insinyur, anggota PII dan Insinyur Profesionalnya tergolong banyak di Indonesia.
Hadir dalam kegiatan AER, Head of AER Commissioner, Head of AER Commissioner, Ir. Yau Chau Fong dan timnya yang terdiri dari Ir. Dr. Tan Chee Fai, Ir. Rasmawatha Mohd Razalli, Ir. Abdul Razak dan Valli Saminathan berkunjung ke Makassar sebagai bagian dari AER Roadshow program.
Ir. Habibie Razak yang bertindak selaku host dalam seminar mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh PII (Persatuan Insinyur Indonesia) Wilayah Sulawesi Selatan terkait sosialisasi AER yang didalamnya menyebutkan benefit menjadi bagian dari ASEAN Engineering Register (AER) communities, yang bukan hanya memberikan mobilitas untuk Insinyur se-ASEAN bekerja di lingkup Asia Tenggara, tapi juga hingga ke kawasan Timur Tengah.
“Sertifikasi ASEAN Engineer-Register sudah dikenal di luar Asia Tenggara dan menjadi bukti bahwa Insinyur yang mendapatkan sertifikasi ini betul-betul sudah mengalami proses assessmen di level institusi Persatuan Insinyur di negaranya sebelum dimajukan di tingkat ASEAN untuk diregistrasi. Benefit tambahan menjadi ASEAN Engineering Register (AER), kita diberikan akun khusus sejenis LinkedIn untuk mengcreate profile kita sebagai Professional Engineer dan accessible buat para employer atau institusi atau lembaga yang membutuhkan tenaga Insinyur Profesional untuk proyek-proyek di kawasan Asia Tenggara maupun lintas negara,” tutur Ir. Habibie.
Baca Juga: SPAM Pulau Penyengat Siap Layani 2.175 Jiwa di Tanjungpinang Kepulauan Riau
Ir. Yau Chau Fong dalam paparannya menyampaikan bahwa sejarah terbentuknya AER ini hingga informasi terkait jumlah anggota AER yang sudah lebih dari 12 ribu orang berpredikat sebagai ASEAN Engineer, ASEAN Engineeering Technologist dan ASEAN Engineering Technician. “Indonesia melalui PII sudah meregistrasi 2000 Insinyur Profesionalnya setara ASEAN. Thanks to PII,” ucap Ir. Yau Chau Fong.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Tri Harianto sebagai perwakilan akademisi mengungkapkan pentingnya memberikan pembekalan kepada mahasiswa bukan hanya terkait technical knowlegde tapi juga soft skills untuk bisa bekerja sebagai bagian dari tim proyek termasuk ketika mereka terlibat di lapangan dan berurusan dengan masyarakat sekitarnya.
Sementara, Ir. Abdul Razak Yakob menceritakan pengalamannya ketika pertama kali bekerja di Industri ketika ditugaskan ke lokasi eksplorasi di mana harus bisa menyelesaikan misi dengan sumber daya yang terbatas menjadi kisah keinsinyuran yang patut untuk diteladani.
Kegiatan dari ASEAN Engineering Inspectorate – Manufacturing dan juga Engr. Romelo Agatep bukan hanya diikuti 30 peserta secara offline, bahkan dihadiri secara online.
Hadir juga beberapa peserta dari unsur industri seperti Ir. Ansar Rahman dari PT Bumi Karsa, Dr. Ir. Rustan Tarakka Ketua PII Cab Makassar, Dr. Ir. Ilham Bakri Ketua Prodi PSPPI Unhas dan beberapa praktisi maupun akademisi di berbagai sektor keinsinyuran.
Baca artikel selanjutnya: