Konstruksi Media – Sebanyak 263.520 unit rumah tengah disiapkan untuk membantu bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Penyediaan rumah layak huni dan terjangkau ini berkat kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Bank Dunia melalui Program National Affordable Housing Program (NAHP).
Sektretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Perumahan Ditjen Perumahan Kementerian PUPR M Hidayat dalam rilis yang disebarkan ke media mengatakan, NAHP telah berhasil mencapai dan memenuhi sebagian besar indikator proyek dalam menyalurkan 30.422 subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT) untuk pemilik rumah pertama.
“Serta, melayani 233.098 rumah tangga yang berada di bawah garis kemiskinan melalui hibah dan dukungan teknis Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk peningkatan akses terhadap rumah layak huni,” ujar Hidayat.
Baca Juga: Unand Buka Prodi Baru Arsitek, Mahasiswa Baru Masuk Lewat Jalur Khusus SIMA
Hidayat menjelaskan, penyediaan rumah layak huni dan terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah telah menjadi prioritas Pemerintah.
Namun demikian, menjadi tantangan tidak mudah bagi pemerintah dalam mengejar target program sejuta rumah dengan fiskal terbatas. Apalagi, saat ini jumlah penduduk Indonesia terus bertambah.
“Program NAHP merupakan bagian dari solusi yang berkelanjutan dan terobosan yang signifikan agar masyarakat akan terus menemui kesulitan untuk mendapatkan hak atas rumah layak huni,” tuturnya.
Diakui Hodayat bahwa pencapaian penyaluran dana NAHP, juga menghadapi kendala di lapangan dan keterbatasan fisik yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu. Meskipun demikian, NAHP dinilai berhasil menyalurkan bantuan BP2BT dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) kepada segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan informal.
Baca artikel selanjutnya: