News

Skema dan Mekanisme Pemindahan ASN ke IKN Nusantara, Bikin Kehidupan Lebih Baik?

Antusiasme ASN dapat diukur dari seberapa siap tempat baru tersebut, minimal kebutuhan-kebutuhan dasar hidup dapat dipenuhi.

Konstruksi Media – Pemerintah tengah menyiapkan skema dan mekanisme pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota (IKN) Nusantara dengan cermat. Seperti yang sudah diinformasikan bahwa tahap pertama pemindahan akan berlangsung pada tahun 2024. Pada tahap itu jumlah ASN, TNI, dan Polri yang dipindahkan adalah 16.990 orang.

Seiring dengan persiapan tersebut, Pemerintah juga terus menggenjot pembangunan beragam fasilitas untuk kenyamanan ASN yang pindah ke IKN seperti sarana olah raga, lahan hijau, apartemen, danau, dan lain sebagainya. Persiapan pemindahan ASN sudah berjalan mulai dari rapat koordinasi, perencanaan, penganggaran, dan persiapan lainnya.

Fungsional dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Farida Dewi Maharani mengatakan, pemindahan IKN menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan Kota Jakarta, selain itu juga untuk mengatasi kepadatan penduduk di Jakarta khususnya serta pemerataan ekonomi bukan hanya terpusat di Jawa.

Dari sisi jumlah penduduk, menurut data BPS (2020-2022), Jakarta (kisaran 10 jt orang), Jawa Barat (48 jt), Jawa Timur (40 jt), Jawa Tengah (36 jt), bahkan Banten (11 jt). Namun, banyak orang dari Jawa Barat (Depok, Bogor, Bekasi) dan Banten (Tangerang) yang setiap hari melaju dari provinsi mereka menuju Jakarta.

Jika memang ada ibu kota baru, maka nantinya ada kisaran 970 ribu ASN Pusat (data BKN per Juni 2022) yang akan digeser ke IKN. Angka ini tentu akan mengurangi jumlah kepadatan Jakarta, dan angka ini belum termasuk anggota keluarga yang akan diikutsertakan dalam proses pemindahan IKN.

”Momen ini menjadikan momen untuk memperbaiki kota yang lebih layak huni baik dari aspek tata kota yang lebih hijau dan rapi, aspek pemanfaatan teknologi untuk semua sarana dan prasarana, aspek transportasi publik dan layanan publik yang lebih manusiawi,” jelas Dewi melalui keterangan tertulis, Minggu (26/3/2023).

Menurut Dewi, bersedia pindah ke Nusantara untuk menuju hal yang lebih baik, hidup di lingkungan yang jauh lebih layak minimal tidak macet, hunian asri dan modern serta udara lebih sehat.

”Apalagi ASN dipilih untuk diprioritaskan dipindah awal, ini tentu keistimewaan tersendiri, dengan catatan ada kejelasan proses pemindahan,” ujar Dewi.

Baca juga: Bambang Susantono Ajak Singapura Kembangkan Kota Layak Huni di IKN Nusantara

Ia mengatakan, antusiasme ASN dapat diukur dari seberapa siap tempat baru tersebut, minimal kebutuhan-kebutuhan dasar hidup dapat dipenuhi, seperti pasar untuk kebutuhan makan sehari-hari, sekolah untuk ASN yang memiliki keluarga yang masih sekolah minimal SD-SMA, dan rumah sakit. Jika kebutuhan dasar tersebut dapat dipenuhi, maka secara otomatis tidak ada alasan untuk menolak pindah.

”Tentu ASN banyak berharap agar kebutuhan dasar hidup dapat terpenuhi. Dan buat yang berkeluarga, tentu juga berharap untuk mendapatkan tempat hidup yang layak bagi keluarga mereka,” kata Dewi.

Kepala Bagian Tata Usaha Pada Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN dari Badan Kepegawaian Nasional Suharnitik, S.E. mengatakan, setuju dengan perpindahan ibu kota, karena dengan adanya pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara dapat mengurangi kemacetan di DKI Jakarta dan dapat memperlancar perekonomian.

”Seyogyanya diberikan tunjangan kinerja secara khusus dan ditambah tunjangan lainnya yang dapat menarik minat dari ASN,” ucapnya.

Sekretaris OIKN, Ahmad Jaka Santos Adiwijaya, menyebutkan bahwa fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup seperti pasar, sekolah, rumah sakit dan lain-lain sudah direncanakan semenjak awal dan akan siap seiring dengan perpindahan ASN.

”Fasilitas untuk kebutuhan ASN yang pindah sudah dipikirkan dan akan disiapkan. Sebagai contoh Rumah Sakit bertaraf Internasional rencananya akan hadir di KIPP, kemudian kita juga akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang baik,” ujar Jaka.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button