ApartemenINFOPROPERTYSertifikasi

Pertama di Indonesia, Apartemen Ecoloft Dianugerahi Sertifikasi EDGE Zero Carbon

Proyek ini menunjukkan bahwa ada solusi praktis yang dapat dijangkau oleh hampir semua orang untuk mengurangi jejak karbon bangunan.

Konstruksi Media – Apartemen Ecoloft di Cikarang, Kabupaten Bekasi mendapatkan Sertifikasi EDGE Zero Carbon dari Asia Green Real Estate bersama IFC, anggota Grup Bank Dunia. EDGE, atau Excellence in Design for Greater Efficiencies, adalah sistem sertifikasi bangunan hijau yang dikembangkan oleh IFC.

“Kami menganugerahkan sertifikasi kepada Kompleks Perumahan Ecoloft sebagai bangunan zero carbon pertama di Indonesia,” kata partner dari Asia Green Real Estate Alex Buechi dikutip, Rabu (22/3/2023).

Ia mengatakan, standar zero carbon telah berhasil dicapai melalui berbagai solusi ramah lingkungan termasuk di antaranya penggunaan panel fotovoltaik juga resapan air hujan. Menurut dia, pencapaian ini dapat mendorong berbagai inovasi konstruksi berkelanjutan dan berpeluang untuk digemakan dalam membentuk masa depan bangunan hijau di Indonesia.

“Kami percaya pencapaian ini dapat mendorong berbagai inovasi konstruksi berkelanjutan dan berpeluang untuk digemakan dalam membentuk masa depan bangunan hijau di Indonesia,” ucapnya.

Komplek perumahan yang berlokasi di dalam lapangan golf ini meliputi 19 unit servis townhouses yang unik. Sejak awal, hunian ini memang dirancang dengan konsep ramah lingkungan. Seluruh proses, mulai dari konstruksi, operasi, dan pemeliharaan dilakukan dengan metode inovatif dan hemat sumber daya.

Baca juga: Kesiapan KA Makassar-Parepare Meluncur Melayani Masyarakat Sulawesi

Pengurangan rasio jendela-ke-dinding, penggunaan alat penahan panas eksternal, pemanas air tenaga surya, insulasi untuk atap dan dinding luar, sistem pendingin udara hemat energi, pencahayaan hemat energi, dan fotovoltaik surya yang menyediakan 50 persen konsumsi listrik, diperkirakan berhasil menghemat energi hingga 82 persen.

Penggunaan energi terbarukan serta pembelian penyeimbangan karbon (carbon offsets) dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) membuat pengembangan ini dapat mengurangi jejak karbonnya menjadi nol, mengurangi emisi sebanyak 95 ton per tahun, atau setara dengan menanam sekitar 1.500 pohon.

Penjabat Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste Randall Riopelle mengatakan, bahan bangunan menyumbang setengah dari limbah padat yang dihasilkan setiap tahun di seluruh dunia. Jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai 2,2 miliar ton per tahun secara global pada tahun 2025.

“Artinya kunci masa depan rendah karbon adalah penghijauan bangunan, baik bangunan baru maupun bangunan lama. Proyek ini menunjukkan bahwa ada solusi praktis yang dapat dijangkau oleh hampir semua orang untuk mengurangi jejak karbon bangunan,” jelasnya.

Untuk informasi, sertifikasi zero carbon untuk apartemen Ecoloft menambah lebih dari dua juta meter persegi ruang lantai berkelanjutan yang telah dikembangkan oleh EDGE. Dengan dukungan pemerintah Inggris, hingga saat ini EDGE telah mensertifikasi lebih dari 2,3 juta meter persegi bangunan di Indonesia, memangkas emisi karbon sebanyak 67.000 ton per tahun, yang setara dengan menanam sekitar 1.100.000 pohon.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button