News

Seminar Nasional UNILA, PII Beberkan Peran Insinyur Sebagai Pelopor Teknologi

Sesuai Undang-Undang, Insinyur Indonesia yang melakukan praktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).

Konstruksi Media – Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir. Habibie Razak dalam Seminar Nasional Insinyur Profesional mengangkat tema besar “Insinyur Indonesia Sebagai Pelopor Teknologi” yang diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung (UNILA) mengungkapkan perbedaan mendasar antara bekerja keinsinyuran dan praktik keinsinyuran.

Dalam seminar tersebut, juga menghadirkan Guru Besar Teknik Geofisika, Rektor ITB Periode 2005-2010 Prof Ir. Djoko Santoso sebagai narasumber.

“Senang sekali bisa dipanelkan dengan Bapak Prof Ir. Djoko Santoso yang selalu enerjik, entertaining dan menginspirasi,” ungkap Habibie Razak kepada Konstruksi Media, Rabu, (15/3/2023).

Direktur Eksekutif PII Habibie Razak dalam Seminar Nasional Profesional Insinyur yang diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung (UNILA). Dok. Ist

Habibie menjelaskan, sesuai Undang-Undang nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran, menyatakan bahwa Insinyur Indonesia yang melakukan praktik keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI).

“Namun, insinyur yang belum STRI tetap bisa bekerja keinsinyuran akan tetapi harus berada di bawah pengawasan Insinyur Profesional Madya (IPM) maupun Insinyur Profesional Utama (IPU) yang memiliki STRI,” terang Habibie.

Tak hanya itu, Habibie juga memperkenalkan PE stamp sebagai Distinctive Mark buat para Insinyur Profesional didalam mencap (mensahkan) dokumen teknis keinsinyuran yang sudah diperiksa atau pun disahkan oleh PE/Insinyur ber-STRI.

Prof. Djoko Santoso yang juga eks Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud BB tersebut mendorong para insinyur Indonesia di dalam meningkatkan kompetensinya.

PII jadi narasumber dalam Seminar Nasional Insinyur Profesional yang diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung (UNILA). Dok. Ist

Selain itu, dirinya meminta insinyur untuk terus memberikan nilai tambah dengan melahirkan inovasi dan karya keinsinyuran di berbagai sektor.

“Dukungan perguruan tinggi di dalam menelurkan Insinyur melalui PSPPI menjadi modal utama di dalam membentuk kecendekiawanan dan kemampuan dasar sebagai modal berkarir di berbagai bidang keinsinyuran,” kata Prof. Djoko.

Untuk diketahui, dalam Seminar Nasional Insinyur Profesional yang diselenggarakan oleh PSPPi UNILA ini dihadiri oleh 150 peserta secara hybird (offline dan onli). Acara dibuka langsung oleh Rektor UNILA Prof. Ir. Lusmeilia Afriani, IPM, dan juga diikuti oleh Ir. Taufik Hidayat selaku Ketua PII Wilayah Lampung.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button