Enam Pertimbangan Pilih Tukang Borongan atau Harian
Tukang borongan cenderung memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena berkaitan dengan pengelolaan proyek secara keseluruhan.
Konstruksi Media – Untuk memperkerjakan tukang harian atau borongan membutuhkan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Apalagi, membangun rumah atau gedung merupakan pekerjaan yang kompleks.
Perbedaan mendasar antara tukang harian adalah pekerja konstruksi yang dibayar berdasarkan jumlah jam kerja yang dihabiskan, sedangkan tukang borongan dibayar berdasarkan proyek yang diselesaikan dalam jangka waktu tertentu dengan biaya tetap yang disepakati di awal.
Dari segi tanggung jawab pekerjaan, tukang borongan cenderung memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena berkaitan dengan pengelolaan proyek secara keseluruhan, mulai dari membentuk tim kerja yang terdiri dari beberapa tukang, membeli material, mengatur waktu agar sesuai target, dan mengelola anggaran.
Sementara itu, tukang harian memiliki tanggung jawabnya lebih fokus dan spesifik, biasanya dipekerjakan untuk tugas-tugas yang sesuai dengan keahliannya, misalnya tukang atap khusus mengerjakan pemasangan atau perbaikan atap bangunan.
Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra mengatakan, tidak semua proyek konstruksi memerlukan tukang harian atau pun tukang borongan. Kadang kontraktor atau pengembang mengatur pekerjaan berdasarkan kebutuhan proyek.
“Begitu juga dengan proyek pribadi seperti perluasan bangunan hunian maupun renovasi rumah, harus lihat dulu kebutuhan dan ekspektasinya seperti apa,” kata Georgi melalui keterangan tertulis, Kamis (2/3/2023).
Berikut beberapa faktor berikut sebelum memilih tukang harian atau tukang borongan:
1 Jenis Proyek
Jika proyek relatif kecil dan sederhana, seperti renovasi ruangan atau perbaikan rumah, mungkin lebih tepat memilih tukang harian. Namun, jika proyeknya lebih besar, seperti membangun hunian baru atau bangunan komersial, mempekerjakan tukang borongan untuk mengelola proyek secara keseluruhan bisa jadi lebih efisien.
2 Biaya
Pertimbangkan anggaran untuk proyek konstruksi. Tukang harian relatif lebih murah dibandingkan tukang borongan, karena mereka hanya dibayar berdasarkan jumlah jam kerja. Namun, jika proyeknya besar, tukang borongan mungkin lebih efisien karena mereka menerapkan strategi penghematan biaya atau waktu, misalnya dari penggunaan bahan bangunannya.
Baca juga: Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo Jajal Kesiapan Operasional LRT Jabodebek
3 Waktu Penyelesaian
Jika proyek butuh selesai cepat, tukang borongan mungkin lebih baik, karena mereka dapat mengatur jadwal kerja dan mengerahkan lebih banyak tukang untuk menyelesaikan proyek dalam waktu cepat, tapi ini bisa berpengaruh juga ke kualitas hasil jika dikerjakan terburu-buru. Apabila waktu tidak menjadi prioritas, tukang harian dapat menjadi pilihan tepat karena mereka bekerja lebih fleksibel, ketersediaannya lebih cepat, dan lebih detail dalam menyelesaikan pekerjaan.
4 Kualitas Pekerjaan
Kita harus memastikan tukang yang dipilih, harian maupun borongan, memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai untuk menyelesaikan proyek dengan baik. Cek kredibilitas dari referensi pekerjaan sebelumnya untuk memastikan kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
5 Ketersediaan
Pastikan juga tukang yang dipilih tersedia dapat bekerja sesuai jadwal yang diinginkan. Jika proyeknya memerlukan penyelesaian cepat, pastikan tukang dapat memenuhi jadwal tersebut.
6 Keterampilan Khusus
Jika proyek membutuhkan keterampilan khusus, seperti pemasangan sistem listrik atau perbaikan saluran air, tukang yang dipilih harus memiliki keahlian dan berpengalaman, bahkan bersertifikasi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Faktor-faktor di atas dapat dijadikan acuan untuk mengambil keputusan dalam memilih tukang harian atau tukang borongan. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan proyek konstruksi yang ingin digarap. Langkah selanjutnya adalah mendapatkan tukang yang juga sesuai dengan kriteria di atas.
“Ketersediaan tukang harian maupun borongan di Indonesia sebenarnya relatif banyak dan cukup menyebar, tapi kualitas keahliannya yang belum terstandar secara merata. Gravel, sebagai aplikasi pencari tukang, hadir menjawab kebutuhan berbagai proyek dengan menyediakan tukang harian dalam jumlah besar maupun kecil, dengan kualitas keahlian yang sesuai standar industri konstruksi di Indonesia,” ucap Co-founder dan CPO Gravel Fredy Yanto.
Baca artikel selanjutnya: