Gelar Property Investor Gathering, ID FOOD Ajak Mitra Optimalisasi Aset
Dari 2.089 aset, kami menawarkan potensi kerja sama 133 aset non core business untuk dikembangkan di seluruh Indonesia.
Konstruksi Media – PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI/Persero)/BUMN Holding Pangan ID FOOD mengajak para investor untuk menjalin kerja sama bisnis aset di ajang property.
Lewat Property Investor Gathering inilah ID FOOD melakukan klasifikasikan dan pemetaan aset non core business yang berpotensi untuk dikembangkan dan dioptimalkan.
Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan menuturkan bahwa pasca PT RNI menjadi holding pangan ID FOOD dengan 16 anak perusahaan, manajemen menginventarisasi aset – aset yang dimiliki ID FOOD Group sekitar kurang lebih 2.089 aset yang dapat dioptimalkan penggunaannya.
“Dari 2.089 aset, saat ini kami menawarkan potensi kerja sama 133 aset non core business yang telah kami grouping potensi pengembangannya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Frans dalam sambutannya, Rabu, (1/3/2023).
Dia menambahkan, pihaknya melihat bagaimana potensi optimalisasi aset tidak hanya dari sudut pandang ID FOOD. Akan tetapi juga dari calon investor untuk bisa bersama-sama mengembangkan aset yang dimiliki ID FOOD Group.
Sementara, Direktur Investasi PT Danareksa (Persero) Chris Soemijantoro memaparkan Market Overview dan Property Outlook.
“Gaya hidup masyarakat global, termasuk Indonesia telah berubah pasca pandemi dan perubahan tren yang cenderung lebih ke high mobility berdampak pada properti seperti retail dan gedung perkantoran mengalami penurunan,” ujar dia.
Sementara itu, lanjutnya, properti komersial seperti logistic warehouse dan cold storage diproyeksi akan mengalami peningkatan siginifikan yang salah satunya terlihat dari banyaknya major player di bidang properti di Indonesia yang mulai masuk ke pasar logistik.
Senada dengannya, SEVP Manajemen Aset Holding Pangan ID FOOD Yossi Istanto menuturkan bahwa mekanisme dalam optimalisasi aset ID FOOD Group diantaranya pertama melalui penyewaan aset dengan lokasi strategis.
Kedua yakni optimalisasi aset dengan konsep polanya custom mengikuti keinginan dan kebutuhan bisnis calon investor, diantaranya pola Kerja Sama Operasi (KSO), Kerja Sama Usaha (KSU), Built Operate Transfer (BOT), Built Transfer Operate (BTO) dan Lease (sewa aset).
“Terdapat beberapa ketertarikan untuk dikerjasamakan dari calon investor baik dari sektor bisnis properti hingga sektor pariwisata maupun relasi dari private sector, melalui letter of interest yang ditandatangani calon investor,” kata Yossi.
Sebagaimana diketahui, kegiatan Property Investor Gathering yang diselenggarakan oleh ID FOOD ini dihadiri oleh beberapa relasi perseroan, diantaranya dari BUMN Danareksa, Bank Mandiri, Sarinah maupun dari BUMN sektor lainnya beserta perusahaan swasta yang berpengalaman di bisnis properti seperti, Agung Podomoro group, Ciputra group, Maspion group dan sebagainya.
Baca Artikel Selanjutnya :