Kementerian PUPR Tender Ulang Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap
Konsorsium Jasa Marga telat untuk memberikan financial close sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan.
Konstruksi Media – Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, bakal menggelar tender ulang proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Menurut dia, telah terjadi default pada kontrak yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Getaci kita akan lelang ulang karena kemaren tidak financial close, kita sudah mulai proses lelang di BPJT,” kata Hedy di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Ia mengatakan, Konsorsium Jasa Marga telat untuk memberikan financial close sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan. Dengan proses lelang ulang tersebut, kata dia, pengerjaan konstruksi Jalan Tol Getaci menjadi mundur dari jadwal.
“Pembebasan lahan oleh kita, kita target sudah sampai Garut tapi kalau ini sudah maju kita lanjutkan sampai Tasikmalaya, konstruksi setelah ada investornya. Target konstruksi tahun ini,” ujarnya.
Kementerian PUPR, kata dia, tetap menargetkan pembangunan tahap 1 Tol Getaci dapat rampung sesuai target awal yaitu pada 2024.
“Mungkin kekejar, jadi kalau jalan tol itu kan sulit tepatnya karena masalahnya banyak, seperti tanah dan lain-lain,” ucapnya.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mematangkan tahapan untuk keluar dalam konsorsium di pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), atau disebut sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan, masa restrukturisasi yang tengah dilakukan dan likuiditas perseroan yang terbatas menjadi alasan utama mundur dari pembangunan jalan tol tersebut. Status saat ini dalam tahap persiapan dan koordinasi proses pull out dengan pihak-pihak terkait.
“Pengganti Waskita dalam konsorsium masih dalam tahap pembicaraan. Namun dipastikan tidak akan mengganggu timeline proyek secara signifikan,” ucap Novianto.
Baca juga: Budi Karya Tunjuk Dua Perusahaan Inggris Jadi Konsultan LRT Jabodebek dan KCJB
Sebelumnya, dalam lelang proyek pembangunan tol Getaci, konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group keluar sebagai pemenang.
Konsorsium itu tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham Jasa Marga 32,5 persen, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38 persen, Jasa Sarana 0,75 persen, Waskita Karya 20 persen, Pembangunan Perumahan 10 persen, dan Wijaya Karya 10 persen.
Jalan Tol Getaci akan melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km, yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia.
Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km) dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Pembangunan jalan Tol dengan nilai investasi Rp56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Pembangunan tahap pertama Gedebage-Tasikmalaya rencananya akan selesai pada 2024. Sementara itu, untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya-Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai pada 2029.
Tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi). Jalan tol ini akan memiliki 2×2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 km, struktur elevated sepanjang 22,26 km, dan pile slab sepanjang 9,12 km.
Baca artikel selanjutnya: