FINANCEInvestasi

PP Presisi Kantongi Pendapatan Rp829 Miliar

Seiring dengan peningkatan pendapatan, PPRE mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 26,7 persen pada kuartal I/2022.

Konstruksi Media – PT PP Presisi Tbk atau PPRE mengantongi pendapatan Rp829 miliar sepanjang kuartal I/2022, meningkat 24,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.

Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PP Presisi Arif Iswahyudi mengatakan, total pendapatan perseroan mayoritas bersumber dari proyek infrastruktur dan jasa pertambangan yang berkontribusi terhadap pendapatan sebesar Rp753,5 miliar atau 90,8 persen dari total pendapatan.

“Segmen usaha konstruksi berkontribusi sebesar 90,8 persen yang mencatatkan peningkatan sebesar 34,2 persen pada kuartal I/2021 senilai Rp561,6 miliar menjadi Rp753,5 miliar pada kuartal I/2022,” kata Arif mengutip keterangan pers, Rabu (11/5/2022).

Sementara itu, kata dia, segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp137,7miliar atau lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp32,6 miliar. Arif mengatakan, peningkatan tersebut berasal dari proyek jasa pertambangan, yakni proyek Weda Bay Nickel, proyek Morowali, proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur, seperti proyek Tol Indrapura Kisaran, proyek Kolaka.

“Kemudian, proyek PLTU Sulut Site Development, proyek Dermaga Belinyu, proyek Bandara Sentani dan Sepinggan Balikpapan, proyek Tol Cinere Kukusan dan proyek Revitalisasi Bandara Halim,” ucap dia.

Baca juga: Bumi Serpong Damai Raih Pendapatan Usaha Rp2,03 Triliun

Ia mengatakan, seiring dengan peningkatan pendapatan, PPRE mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 26,7 persen pada kuartal I/2022 menjadi Rp39,2 miliar dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp30,9 miliar.

Menurut Arif, PPRE juga mencatatkan peningkatan total aset sebesar 3,3 persen dari sebesar Rp7,02 triliun pada posisi akhir 2021 menjadi Rp2,18 triliun pada kuartal I/2022, seiring dengan pembiayaan belanja modal pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan peroleh kontrak baru pada jasa pertambangan.

“Jasa pertambangan berkontribusi sebesar 52,7 persen dari total kontrak baru pada 2022. Untuk itu, ekspansi pada alat berat menjadi kebutuhan utama perseroan saat ini,” ujar dia.

Arif mengatakan, perseroan juga mengalami peningkatan total ekuitas sebesar 1,3 persen dari sebesar Rp2,97 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp3,01 triliun pada 31 Maret 2022 seiring dengan peningkatan laba bersih.

“Dari sisi kinerja, peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, kami harapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan,” ucap Arif.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button