EQUIPMENTTeknologi

Hutama Karya Dukung G20 Melalui Teknologi Infrastruktur

Hutama Karya berkomitmen untuk konsisten menerapkan dan mengimplementasikan BIM pada proses bisnis dan proyek-proyek yang dijalankannya.

Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) mendukung Indonesia sebagai Presidensi G20 melalui komitmen terus mengembangkan teknologi di bidang infrastruktur. Pemerintah dan 19 negara anggota bersepakat mempertajam peran investasi infrastruktur selama dan setelah pandemi dengan berfokus pada empat agenda utama.

Agenda tersebut antara lain meningkatkan investasi infrastruktur berkelanjutan atau sustainable infrastructure dengan mendorong partisipasi sektor swasta, menekankan peran infrastruktur dalam mendorong inklusi sosial dan mengurangi kesenjangan antar daerah, meningkatkan investasi infrastruktur digital dan penggunaan teknologi dalam infrastruktur, serta mendorong infrastruktur transformatif usai Covid-19.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, hampir 100 persen proyek telah menerapkan teknologi infrastruktur, seperti metode Building Information Modelling BIM yang terintegrasi dengan aspek project management, meliputi Proyek Bangunan Gedung, Bangunan Air, Jalan dan Jembatan hingga EPC.

“Hutama Karya berkomitmen untuk konsisten menerapkan dan mengimplementasikan BIM pada proses bisnis dan proyek-proyek yang dijalankannya. Dengan demikian, implementasi BIM dapat membantu optimalisasi setiap proyek yang digarap oleh Hutama Karya,” ujar Tjahjo melalui keterang pers, Selasa (12/4/2022).

Tjahjo mengatakan, penerapan BIM dilakukan di Jalan Tol ruas Serbelawan-Pematang Siantar yang dilakukan end to end serta langkah awal menuju digital twins dengan data streamline dari fase perencanaan, desain, konstruksi, hingga operasional. Implementasi teknologi digital pada proyek ini dilakukan pada seluruh life cycle proyek.

Baca juga: Komitmen Hutama Karya Terapkan Teknologi Toll Road 4.0

“Dimulai dengan digital survey menggunakan Light Detection and Ranging (LiDAR), engineering design, BIM Modeling, analisa, serta pemilihan trase yang berdampak pada proyek menjadi lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien,” ucap Tjahjo.\

Masih terkait jalan tol, kata dia, Hutama Karya juga telah memasang kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, tol pertama yang menerapkan tilang elektronik di Indonesia.

“Apabila mobil melaju dengan kecepatan lebih dari 100 km per jam, pengendara tersebut akan langsung ditilang oleh polisi di wilayah tersebut. Tilang elektronik ini juga menjadi komitmen Hutama Karya dalam menekan kecelakaan di jalan tol,” kata Tjahjo.

Selain itu, seluruh jalan tol yang dikelola oleh Hutama Karya juga menerapkan Intelligent Traffic System (ITS) dalam hal pendeteksian kondisi lalu lintas secara real time serta penyampaian secara otomatis kepada pengguna jalan, Weigh in Motion (WIM) dalam menciptakan bebas kendaraan overload, serta pengembangan aplikasi HK Toll Apps sebagai media informasi seputar tol berbasis mobile.

Tjahjo mengatakan, infrastruktur yang dibangun Hutama Karya menjadi komitmen untuk bangkit usai pandemi Covid-19. Sesuai dengan tagline G20 tahun ini “Recover Together, Recover Stronger”, perusahaan meyakini melalui infrastruktur pemulihan ekonomi menjadi lebih cepat.

“Distribusi logistik antar provinsi di Sumatera pun lebih mudah karena ada JTTS, pemulihan sektor wisata lebih cepat karena akses jalan sudah terpenuhi, dengan begini kami yakin akan tumbuh dan bangkit bersama-sama,” ucap Tjahjo.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button