Proyek PLTU Senilai Rp3,2 Triliun di Lombok Segera Rampung, PLN: Serap 900 Naker
Konstruksi Media – General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara Josua Simanungkalit mengatakan, pihaknya segera merampungkan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sambelia senilai Rp3,2 triliun di Kabupaten Lombok Timur.
Menurutnya, pembangunan PLTU tersebut untuk memperkuat sistem kelistrikan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia menyebut PLTU Sambelia Lombok Fast Track Program (FTP) tahap dua berkapasitas 2 X 50 mega Watt (MW).
“Proyek pembangkit itu menyerap lebih dari 900 tenaga kerja dan telah mencapai progres 78,31 persen sampai dengan Januari 2022,” katanya dikutip pada Kamis (20/1/2022).
- Menko AHY dan Menteri Dody Bahas Rencana Bangun Tanggul Laut
- ITS bersama Coca-Cola Europasific Indonesia Gelar Kompetisi WasteTrack 2024
- Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Baru Menuju 3 Kota Besar
Ia mengatakan bahwa PLTU yang terletak di Desa Padakguar, Kecamatan Sambelia itu, merupakan bagian dari program FTP 35.000 MW dan tengah memasuki progres persiapan untuk melakukan boiler hydrotest.
“Pembangkit berkapasitas 2 x 50 MW itu akan mendukung penguatan sistem kelistrikan Lombok, dan juga untuk mendukung pasokan listrik ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi pariwisata super prioritas,” katanya.
“Saat ini progres pengerjaan meliputi pekerjaan pada boiler, turbin dan generator serta pekerjaan pra pengujian pada instalasi water treatment plant,” sambungnya.
Josua menyampaikan, salah satu capaian penting dalam progres pengerjaan PLTU Sambelia pada 2021 adalah penyelesaian pekerjaan pembangunan instalasi tangki penampung air pada boiler.
Selanjutnya, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pengujian pada boiler hydrostatic unit satu.
Dengan kapasitas total 100 MW, kata Josua, PLTU Sambelia memiliki potensi target produksi listrik tahunan sebesar 735.233 giga Watt hour (GWH) dengan peak hour 153.172 GWH dan off peak hour 582.052 GWH.
“Dalam pembangunan proyek tersebut, kami telah memenuhi penyerapan tingkat komponen dalam negeri dengan pencapaian sebesar 24,85 persen hingga akhir 2021,” pungkasnya.***