GedungNewsProfil

Wiza Hidayat, Aktor Dibalik ‘Hijaunya’ Gedung Wisma 46

Berdiri sejak tahun 1996, Gedung Wisma 46 telah menjadi ikon kota Jakarta, dan kini bertransformasi menjadi ramah lingkungan.  

Konstruksi Media – Gedung pencakar langit legendaris Wisma 46 kembali mencatatkan sejarah penting dalam perjalanannya sebagai ikon arsitektur Kota Jakarta. Pada 19 Mei 2025, gedung yang telah berdiri sejak 1996 ini resmi meraih sertifikasi Greenship Existing Building peringkat Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Hal ini menandai transformasinya menuju bangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Namun dibalik itu semua, ada peran PT Eco Build Indonesia (konsultan bangunan hijau) yang selalu berkomitmen untuk menghijaukan gedung-gedung di Indonesia dengan menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan. 

Dalam sebuah kesempatan, CEO PT Eco Build Indonesia, Wiza Hidayat, menyebut pencapaian ini sebagai momen bersejarah, tidak hanya bagi Wisma 46 tetapi juga bagi wajah Jakarta.

“Hari ini adalah hari bersejarah untuk Kota Jakarta. Jika kita bicara tentang bangunan tinggi atau skyscraper, Wisma 46 adalah ikon yang memiliki nilai historis dan simbolik yang kuat,” jelas Wiza di sela-sela pemberian sertifikasi Greenship Level Gold GBCI ke pengelola Gedung Wisma 46 di Jakarta, Senin, (19/05/2025).

Menurutnya, pencapaian peringkat Gold tidak datang dengan mudah. Diperlukan proses panjang, kerja keras, dan komitmen seluruh tim pengelola serta para pengguna gedung. “Alhamdulillah, seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan Wisma 46 berhasil membawa gedung ini mencapai standar hijau yang diakui secara nasional,” tambahnya.

Lebih jauh, Wiza menekankan pentingnya penerapan konsep green building di tengah krisis iklim global yang sedang berlangsung. Ia menyebut bahwa sektor bangunan menyumbang sekitar 39% hingga 40% dari total emisi karbon dunia, menjadikannya salah satu kontributor terbesar terhadap perubahan iklim.

“Ini adalah angka yang signifikan, sehingga transformasi bangunan menuju keberlanjutan menjadi keharusan,” tuturnya.

Sebagai solusi, Wiza mendorong penerapan inovasi teknologi dalam pengelolaan bangunan, termasuk efisiensi energi, konservasi air, serta peningkatan kualitas udara dan ruang hijau.

Penyerahan Sertifikasi Gold dari GBCI ke gedung Wisma 46
Penyerahan Sertifikasi Gold GBCI, Wiza Hidayat CEO Eco Build Indonesia (Kiri), Building Manager Wisma 46 Nazarudin (kanan). Dok. Konstruksi Media

“Kita butuh gedung-gedung yang tidak hanya hemat energi dan air, tapi juga sehat, hijau, dan nyaman bagi penghuninya. Itulah arah masa depan bangunan di Indonesia dan dunia,” ucap Wiza.

6 Aspek Gedung Ramah Lingkungan

Dalam menilai atau memberikan sertifikasi Greenship, GBCI mempertimbangkan beberapa aspek utama yang mencerminkan prinsip keberlanjutan dalam konstruksi dan operasional gedung. Aspek-aspek tersebut meliputi efisiensi dan konservasi energi, pengelolaan air, kualitas udara dan kenyamanan dalam ruangan, pemilihan material ramah lingkungan, serta inovasi dalam desain yang mendukung keberlanjutan.

Wiza melanjutkan faktor seperti pengelolaan limbah, dekat dengan sarana transportasi publik, serta integrasi dengan lingkungan sekitar juga menjadi bagian dari penilaian. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, sertifikasi Greenship memastikan bahwa gedung tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi penghuninya.

  1. Aspek Appropriate Site Development (ASD)

“Kami bersama tim dalam beberapa bulan ini melakukan assessment, mengecek, mengimprove, terhadap gedung Wisma 46 Jakarta, dan hasilnya gedung ini meraih sertifikat Gold,” kata dia.

Wiza mengungkapkan, gedung Wisma 46 ini terletak di lokasi yang sangat strategis yang memiliki akses mudah ke fasilitas umum dan mendorong penggunaan transportasi publik.

Selain itu, gedung ini juga mendukung penggunaan sepeda dengan menyediakan 100 rak parkir sepeda untuk 6.468 orang pengguna bangunan.

Juga Gedung ini menggunakan 76,46% tanaman lokal pada area lansekap. Sehingga menjadikan gedung ini ramah terhadp lingkungan.

Selain itu, terdapat lebih dari lima (5) jenis fasilitas umum dalam jarak kurang dari 500 meter seperti apotek, gym area, bank, restoran, tembat ibadah, dan lain-lain. Gedung Wisma 46 ini juga dekat dengan beberapa moda transportasi public salah satunya yakni halte Dukuh Atas sekitar 207 meter atau kurang dari 300 meter.

Juga gedung ini, kata Wiza menggunakan material atap dengan nilai albedo 0,37 (>0,3). Vegetasi tanaman local dengan tajuk seluas 72,2% (>60%) dari total luas area hijau.

Gedung Wisma 46 Jakarta
Gedung Wisma 46 Jakarta raih sertifikasi Gold dari GBCI. DOk. Konstruksi Media
  1. Aspek Energy Efficiency & Conservation (EEC)

Wiza mengatakan, dalam Indeks Konsumsi Energi (IKE) Gedung Wisma 46 ini tercatat memiliki konsumsi energi sebesar 197,4 kWh/m2/tahun atau bisa dikatakan bahwa gedung ini lebih hemat sebesar 21% dari standar IKE SNI yakni sekitar 250 kWh/m2/tahun.

“Ini salah satu poin yang berhasil didapati oleh Gedung Wisma 46 dengan mampu melakukan penghematan terhadap konsumsi energi,” tuturnya.

Selain itu juga, Gedung ini sudah menggunakan 96% lampu LED (Light Emitting Diode) dengan ballast frekuensi tinggi.

  1. Aspek Water Conservation (WAC)

Dengan adanya kampanye yang mendorong konservasi air, Gedung Wisma 46 ini berhasil melakukan penghematan terhadap konsumsi air. Di mana, gedung ini mendorong penghematan konsumsi air bersih sebesar 37,05 liter/orang/hari dengan penghematan sebesar 25,9% dari standar SNI yang ditetapkan yakni sebesar 50 liter/orang/hari.

Menggunakan air PAM (tidak menggunakan air deep well) dengan hasil pemeriksaan Baku Mutu Air sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.2 tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan.

Gedung ini juga telah menggunakan keran air dengan fitur auto stop sebanyak 155 keran atau 50,32% dari keseluruhan keran air.

Gedung Wisma 46 Raih Sertifikasi Gold GBCI
Sertifikasi Greenship GBCI Wisma 46 Jakarta. Dok. Konstruksi Media
  1. Aspek Material Resources & Cycle (MRC)

Dijelaskan oleh Wiza berdasarkan penilaian yang dilakukan pada Gedung Wisma 46, gedung ini telah menggunakan Refrigerant Ramah Ozon (R-32, R-134A) dengan ODP 0,02 & 0 (<1). menyediakan tempat sampah terpilah (Organik, Anorganik, B3) di setiap lantai.

Selain itu, Gedung ini juga menggunakan 92,4% (>80%) material regional, 70,2% (>30%) menggunakan material SNI/ISO/Ecolabel, 5,7% (5%) material daur ulang, 23,3% (>2,5%) lampu non merkuri, 100% insulasi tanpa styrene, menggunakan 100% plafond tanpa asbestos, 100% menggunakan cat serta karpet rendah VOC (Senyawa Organik Volatil) saat fit out tenant.

Menyelenggarakan pelatihan pengelolaan sampah kepada pengelola Gedung dan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengelola sampah terpilah.

  1. Aspek Indoor Health & Comfort (IHC)

Gedung Wisma 46 ini telah menjalankan aspek green building dengan melaksanakan kampanye larangan merokok.

Melakukan pengukuran fress air dalam ruang, suhu ruangan, pencahayaan dengan hasil memenuhi standar SNI.

Gedung ini juga melakukan pembersihan pada filter, coil pendingin dan alat bantu VAC secara berkala. Terpenuhinya kebutuhan total fresh air dari hasil pengukuran berdasarkan SNI 6390 tahun 2020.

Penyerahan Sertifikat Gold GBCI
Gedung Wisma 46 Jakarta Raih Sertifikasi Gold GBCI. Dok. Konstruksi Media
  1. Aspek Building Enviroment Management (BEM)

Gedung Wisma 46 ini adanya Greenship Professional yang bekerja full time pada struktur operasional dan pemeliharaan gedung yang bertugas untuk menjaga penerapan prinsip sustainability (green building).

Wisma 46 ini juga mendorong tenant untuk mengikuti kriteria Greenship di dalam lease agreement.

Mendorong beberapa program pelatihan dalam pengoperasian dan pemeliharaan untuk tapak, energi, air, material dan HSES (Healty, Safety Enviromental and Security).

“Dari usaha-usaha tersebut yang dilakukan pada Gedung Wisma 46 ini selama beberapa bulan lalu. Alhamdulillah, skor yang dicapai dari Gedung Wisma 46 adalah 74, dengan skor tersebut Gedung Wisma 46 berhasil mendapatkan peringkat Gold. Dan ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Gedung yang sudah berdiri sejak tahun 1996,” tandasnya.

Baca Juga :

Tangan Dingin Wiza Hidayat, Bawa Gedung Kantor Pusat PT Indosat Raih Sertifikasi Gold GBCI

Wiza Hidayat Resmi Dilantik Jadi Ketua BK Teknik Industri PII 2024-2027

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp