HeadlineInfo ProyekKonstruksi BerkelanjutanNewsSustainability

WIKA Bangun RDF Rorotan, Pengolahan Sampah Terbesar di Dunia

Pengolahan sampah RDF terbesar di dunia dengan kapasitas 2.500 ton per hari dan pembangunannya tercepat di dunia

Konstruksi Media – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan sejarah baru dalam pengelolaan sampah melalui pembangunan RDF Rorotan (Refuse-Derived Fuel RDF Plant Rorotan) yang berlokasi di Jakarta Utara.

Fasilitas ini akan menjadi pengolahan sampah RDF terbesar di dunia dengan kapasitas 2.500 ton per hari dan pembangunannya tercepat di dunia.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menyampaikan bahwa RDF Rorotan bukan sekadar proyek pengolahan sampah, melainkan langkah strategis WIKA dalam mendukung masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Pembangunan fasilitas ini juga menunjukkan kapasitas WIKA sebagai perusahaan konstruksi terbaik di Indonesia, khususnya di bidang EPC (Engineering, Procurement, and Construction),” ungkap Agung, Kamis (9/1/2025).

Fasilitas RDF ini merupakan proyek kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta yang mulai dikerjakan pada Maret 2024 dan saat ini telah mencapai progres 94,88%.

RDF Rorotan direncanakan mulai beroperasi pada Februari 2025 untuk menangani sampah domestik dari 16 kecamatan di DKI Jakarta.

Dengan kapasitas input 2.500 ton sampah per hari, RDF ini mampu menghasilkan output 875 ton RDF per hari, sekaligus mengurangi 30% volume sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

RDF yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dengan karakteristik setara batu bara, mendukung kebutuhan energi industri pabrik dan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

RDF Rorotan Solusi Sampah yang Berkelanjutan

Pembangunan RDF Rorotan didorong oleh tingginya volume sampah di Jakarta yang mencapai lebih dari 7.500 ton per hari. TPST Bantargebang sebagai lokasi pembuangan utama kini hampir mencapai kapasitas maksimal dengan ketinggian landfill hingga 60 meter.

Fasilitas RDF Rorotan diharapkan mampu mendukung target pengurangan sampah sebesar 2.750 ton per hari sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023–2026.

Untuk mewujudkan fasilitas ini, WIKA mengadopsi teknologi pengolahan sampah modern dari berbagai negara, seperti primary shredder, secondary shredder, dynamic screener, dan wind shifter.

Kombinasi teknologi tersebut memungkinkan pemisahan material secara presisi sehingga menghasilkan RDF berkualitas tinggi. Tantangan berupa tanah lunak setebal 7–10 meter di lokasi proyek berhasil diatasi dengan inovasi pondasi slab on pile untuk memastikan stabilitas bangunan dalam jangka panjang.

“RDF Rorotan menjadi solusi strategis bagi pengelolaan sampah di Jakarta. Selain mengurangi beban TPST Bantargebang, fasilitas ini juga mendukung penggunaan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada batu bara,” ujar Agung.

Proyek ini menjadi tonggak penting dalam pengelolaan sampah nasional sekaligus mencatatkan nama Indonesia sebagai pelopor solusi pengolahan sampah berstandar global. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp