
Otorita IKN dan DIFC Jalin Kesepakatan, Jadikan Nusantara sebagai Pusat Keuangan Internasional Terkemuka
MoU ini menandai tonggak penting dalam meningkatkan kerja sama keuangan internasional.
Konstruksi Media – Dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirat Arab (UEA), Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Basuki Hadimuljono, menyepakati kerja sama dengan Dubai International Financial Centre (DIFC), pusat keuangan global terkemuka di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan (MEASA).
Kesepakatan tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Otorita IKN dengan DIFC.
Basuki mengatakan MoU ini menandai tonggak penting dalam meningkatkan kerja sama keuangan internasional.
Penandatanganan MoU juga dihadiri oleh Essa Kazim, Gubernur DIFC, dan M. Basuki Hadimuljono, (Plt.) Kepala Otorita IKN menandatangani perjanjian di kantor DIFC di Dubai, yang disaksikan oleh Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Agung Wicaksono, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, serta Endra S. Atmawidjaja, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arif Amiri, CEO DIFC Authority, dan Salmaan Jaffery, Chief Business Development Officer DIFC Authority.
MoU ini menjabarkan kerangka kerja sama untuk kolaborasi yang bertujuan memajukan kepentingan bersama dan Nusantara Financial Center di Nusantara. Area utama kolaborasi yang dijabarkan dalam perjanjian ini meliputi: pertukaran keahlian dalam operasi Pusat Keuangan Internasional, termasuk kerangka regulasi dan model bisnis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan inovasi; pengembangan mekanisme yang memungkinkan entitas dari DIFC dan Otorita IKN untuk mendirikan operasi bisnis terdaftar di yurisdiksi masing-masing, memfasilitasi integrasi bisnis yang mulus dan partisipasi dalam pertukaran global; serta kolaborasi dalam tren, legislasi, dan regulasi dalam layanan keuangan internasional untuk tetap selaras dengan perkembangan global.
“MoU ini menandai tonggak penting bagi Indonesia dalam menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat keuangan internasional terkemuka. Kerja sama kami dengan DIFC akan memainkan peran krusial dalam menciptakan lingkungan investasi yang menarik, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan berkontribusi pada lanskap keuangan global,” kata Basuki.
Sementara, Essa Kazim mengatakan, saat UEA dan Indonesia berkolaborasi dan berinovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan dampak sosial di kedua negara, DIFC sebagai pusat keuangan global terkemuka di kawasan MEASA, berada pada posisi yang tepat untuk memfasilitasi peluang signifikan melalui kemitraan strategis ini.
“Melalui perjanjian ini dengan Otorita IKN, kami membentuk kerangka kerja baru untuk mengembangkan dua ekosistem keuangan saat kami bersama-sama mendorong masa depan keuangan,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Erick Thohir, Menteri BUMN, dan Arif Amiri, CEO DIFC Authority, menekankan pentingnya strategis kemitraan ini, menyoroti potensinya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mendorong inovasi melalui kolaborasi internasional.

Nusantara Financial Center direncanakan akan berlokasi strategis di Wilayah Pengembangan Kedua dalam kawasan Nusantara yang luas, mencakup 252.000 hektar, yang menawarkan peluang investasi yang signifikan. Distrik keuangan ini akan menempati sekitar 260 hektar dalam pusat bisnis dan keuangan yang lebih luas yang mencakup 3.000 hektar.
Sementara itu, konstruksi sedang berlangsung di Wilayah Pengembangan Pertama, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan berpuncak pada Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2024, dengan infrastruktur penting yang disiapkan untuk acara bersejarah ini.
Fondasi untuk ekosistem Nusantara telah diperkuat oleh investasi domestik yang signifikan, dengan hotel dan rumah sakit yang akan beroperasi tahun ini. Penerimaan lebih dari 424 Surat Minat (Letter of Intent) mencerminkan minat tinggi dari investor, termasuk investor asing, yang menegaskan daya tarik global dan potensi Nusantara Financial Center.
Otorita IKN menerima dukungan dari berbagai pihak, termasuk Tony Blair Institute, untuk secara aktif menarik investasi dari seluruh dunia, lebih memperkuat prospek ekonomi Nusantara.
Perjanjian dengan DIFC menandai awal perjalanan transformasional menuju penciptaan lingkungan yang ramah bagi investor di Nusantara Financial Center, siap menarik investor global dan memastikan pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan.
DIFC memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Dubai sesuai dengan Strategi 2030 Pusat dan Agenda Ekonomi Dubai (D33). DIFC terkenal secara global karena posisinya sebagai pusat keuangan terkemuka untuk kawasan MEASA. Kerangka regulasi kelas dunianya, ekosistem dinamis, dan infrastruktur canggih membuatnya menjadi tujuan yang menarik bagi perusahaan internasional, memfasilitasi ekspansi mereka dan konektivitas dengan pasar global.
Baca Juga :
- Rumah BUMN SIG Rembang Dorong 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja
- Pengembang Dilarang Bangun Perumahan di Sawah, Menteri Ara: Jangan Korbankan Pangan demi Perumahan
- IKN Beri Kepastian Penjaminan Investasi Proyek KPBU
- ITS Gagas Konsorsium AI untuk Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan
- BP Tapera Genjot 147 Ribu Rumah Subsidi di Era Prabowo