Konstruksi Media – Perusahaan teknologi material asal Finlandia, Betolar mengembangkan Geoprime yang memungkinkan transisi hijau dari berbagai industri dan menjadikan beton sebagai bahan bangunan berkelanjutan. Selain itu, membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan semen tradisional.
“Kami menerima permintaan setiap hari dari pasar yang berbeda. Saat ini kami memiliki pelanggan awal di Eropa termasuk Finlandia, Denmark, Jerman, Belgia, dan beberapa pelanggan lainnya. Di Asia, kami memiliki proyek di Indonesia, India dan Vietnam,” kata Head of Asia Betolar Juha Pinomaa dalam teleconference media group interview Betolar, Selasa (24/5/2022).
Juha mengatakan, keunikan Geoprime yakni memanfaatkan berbagai aliran samping industri yang dihasilkan oleh industri energi, baja, kertas, pulp dan pertambangan. Saat ini, kata dia, Geoprime telah diaplikasikan di area seperti elemen beton, stabilisasi dan pracetak.

“Dengan cara ini mereka dapat secara efektif dan efisien mengurangi emisi dari pembuatan produk beton dan menghemat sumber daya alam yang belum ternodai (virgin natural resources),” ucap dia.
Baca juga: WIKA Beton Tuntaskan Slab Track Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Menurut Juha, durabilitas Geoprime telah diaudit dan memiliki sertifikat ISO 14001, serta studi Uji Tuntas Environmental, Social, and Governance (ESG) dari Finnish Climate Fund. Di sisi produk, kata dia, Vahanen Environment telah melakukan audit lingkungan untuk bahan baku, transportasi dan produksi Geoprime.
“Solusi Geoprime Betolar dapat membuka tantangan industri konstruksi untuk mengurangi emisi karbondioksida mereka,” ucapnya.
Direktur Pengembangan Bisnis Betolar di Asia Tenggara Matti Naakka mengatakan, Betolar telah menguji coba uji ketahanan dengan kliennya di Indonesia untuk menjamin produksi beton berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan aliran samping setempat dan berbagai kondisi iklim. Tim di Betolar memiliki pengetahuan, pengalaman lokal, dan ambisi untuk membantu transisi ke material konstruksi ramah lingkungan.
“Sangat menyenangkan melihat Geoprime mendorong industri di Indonesia untuk bertindak dan menerapkan proses ramah iklim sambil meningkatkan upaya kolektif kami untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan,” kata Matti Naakka.
Baca artikel selanjutnya:
- Menteri PKP Gandeng Ikatan Arsitek Indonesia Kolaborasi untuk Tata Kota Bandung
- Hore! Blokir Anggaran PU Dicabut, Langsung Fokus ke Irigasi, Jalan, dan Gaji Petugas
- Korupsi Tol MBZ Rugikan Negara Rp510 Miliar, Tronton Dilarang Lewat
- Program ITDP Selesai, Kementerian PU Dorong Komitmen Pemeliharaan Infrastruktur Pariwisata