News

Erick Sepakat Kembangkan Ekosistem Pariwisata Indonesia dengan UEA

Indonesia dan UEA sepakat bekerja sama dengan nilai investasi hingga 3 miliar dolar AS dalam ekosistem pariwisata dan infrastruktur Indonesia.

Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama dengan Chairman Eagle Hills Uni Emirat Arab (UEA)  serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar sepakat menandatangani untuk meningkatkan ekosistem pariwisata dan infrastruktur Indonesia. 

Alhamdulillah BUMN dan Eagle Hills telah sepakat bekerja sama dengan nilai investasi hingga 3 miliar dolar AS dalam ekosistem pariwisata dan infrastruktur Indonesia,” terang Erick saat berkunjung ke Dubai, UEA, (16/07).

Erick mengungkapkan poin penting dari kerja sama ini meliputi investasi komprehensif dalam pengembangan properti hotel, kawasan bandara, dan ekosistem destinasi pariwisata. 

Erick menyebut Eagle Hills juga berkomitmen melakukan transfer pengetahuan melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan.

Dikatakan olehnya, Eagle Hills juga siap membantu pengembangan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel-hotel milik negara untuk menuju standar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata baru. Erick mengaku optimistis kerja sama kian meningkatkan akselerasi sektor pariwisata Indonesia.

“Perjanjian bersejarah ini mewakili titik balik bagi sektor pariwisata Indonesia. Dengan kerjasama dengan Eagle Hills, kita sedang menjaga momentum pertumbuhan dan pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri pariwisata kita,” katanya.

Kemitraan ini, lanjut Erick, sejalan dengan strategi nasional untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata global terkemuka. Erick meyakini kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kontribusi ekonomi dari pariwisata, tetapi juga menciptakan peluang kerja signifikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan di Indonesia.

“MoU ini berlaku selama satu tahun, dengan kemungkinan perpanjangan melalui kesepakatan bersama. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan untuk investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaannya,” papar Erick.

Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya lebih luas oleh Kementerian BUMN untuk meningkatkan kerja sama antara BUMN dan perusahaan-perusahaan global

untuk meningkatkan produktivitas dan dampak bagi Indonesia. Erick menyampaikan BUMN di berbagai sektor telah menjalin kemitraan penting dengan mitra global, termasuk dengan Merck dari AS untuk vaksin, Swire Hong Kong di sektor kesehatan, dan dengan perusahaan energi terbarukan Masdar dari UAE.

“Beberapa kerja sama juga telah dilakukan untuk membantu membangun ekosistem

kendaraan listrik (EV) Indonesia, seperti dengan raksasa pertambangan Kanada Vale-Based- Metal untuk nikel,” kata Erick.

Sementara, Mohamed Ali Rashed Alabbar menyebutkan, Indonesia memiliki potensi besar karena sumber daya dan destinasi pariwisatanya. Alabbar menilai kerjasama ini menandai tonggak penting bagi upaya Indonesia menarik investasi asing dan

keahlian untuk memperkuat industri pariwisatanya yang berpotensi memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

“Kami percaya Indonesia dapat menjadi kompetitif dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Eagle Hills ingin mendukung upaya ini,” jelas Alabbar.

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp