
Konstruksi Media – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berencana membangun 120 mesin baru untuk memproduksi bata interlock presisi. Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menyampaikan bahwa bata interlock presisi yang awalnya dikembangkan oleh anak usaha SIG, PT Semen Padang, akan diproduksi di seluruh Indonesia.
“Bukan hanya di Sumatera, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia di mana kami memiliki pabrik, termasuk daerah-daerah yang dekat dengan pabrik kami,” ungkap Donny kepada CNBC Indonesia usai kunjungan Menteri PKP di fasilitas produksi bata interlock presisi di Padang, Jumat (24/1/2025).
Donny menjelaskan bahwa SIG akan mengadopsi skema inti dan plasma dalam pengembangan ini. “Plasma bisa melibatkan developer, UMKM, koperasi, BUMDes, dan manufaktur. Sementara SIG dan grupnya akan menyuplai bahan baku serta mengontrol kualitasnya agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI),” jelas Donny.
Target Sesuai Program Pemerintah
SIG berencana memulai dengan 120 mesin baru sebagai angka awal, namun tidak menutup kemungkinan angka ini meningkat hingga 600 mesin jika kebutuhan meningkat untuk mendukung target pemerintah.
“Kami akan menyesuaikan produksi dengan kebutuhan yang ditetapkan pemerintah. Saat ini, SIG dan anak usahanya sedang menduplikasi mesin serta mempersiapkan fasilitas di seluruh Indonesia,” tambah Donny.
Solusi Perumahan Terjangkau
Bata interlock presisi dianggap sebagai langkah terobosan dalam memenuhi kebutuhan perumahan terjangkau bagi masyarakat. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, menilai program ini dapat membantu mengatasi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi melalui pembangunan perumahan masif.
“Kementerian PKP berfokus untuk membantu mengatasi kemiskinan, salah satunya melalui program pembangunan 3 juta rumah setahun,” kata Fahri. Ia juga menyoroti pentingnya data akurat mengenai kondisi rumah di Indonesia, mengingat banyak rumah di pedesaan maupun perkotaan yang tidak layak huni.
Keunggulan Bata Interlock Presisi
Bata interlock presisi, yang pertama kali diperkenalkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus lalu, memiliki mekanisme kerja saling mengunci seperti lego. Material ini menawarkan berbagai keuntungan, seperti efisiensi material, kemudahan pemasangan, durasi pembangunan yang lebih singkat, serta ketahanan terhadap gempa.
Selain itu, SIG juga mendorong penggunaan beton inovatif berbasis semen hijau, seperti beton dekoratif dan paving block berpori, sebagai solusi untuk kawasan tergenang. Material ramah lingkungan ini diharapkan mendukung percepatan pembangunan rumah serta infrastruktur layak huni.
Dukungan Pemerintah
Fahri Hamzah menekankan bahwa pemerintah akan mendukung ekosistem pembangunan rumah yang terjangkau melalui penyediaan bahan bangunan, seperti bata interlock presisi. “SIG harus terus fokus pada peluang inovasi untuk mendukung proyek pemerintah, karena solusi ini adalah masa depan pembangunan rumah di Indonesia,” tutup Fahri. (***)