ENERGIOil & Gas

SKK Migas apresiasi EMCL Lifting Minyak ke-800

Secara total capaian produksi kumulatif WK Cepu sebanyak 540 Juta Barel dan berkontribusi terhadap pendapatan Indonesia 5,5 kali lipat investasi awal.

Konstruksi Media – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang telah berhasil melakukan produksi siap jual (lifting) ke-800 dari Wilayah Kerja (WK) Cepu.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan EMCL yang juga sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengelola WK Cepu.

“Kami menyampaikan apresiasi dan selamat atas keberhasilan EMCL atas kontribusinya terhadap kesuksesan operasi WK Cepu yang aman, andal dan efisien, serta membantu menjaga ketahanan energi Indonesia dengan memberi kontribusi sekitar 30 persen produksi minyak nasional,” terang Dwi dalam keterangannya, Rabu, (25/5/2022).

Pasalnya, sebanyak 630 ribu barel minyak kargo milik Pemerintah Indonesia dan Pertamina akan dikirim melalui Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang ke kapal Pertamina.

Ia menambahkan, kargo khusus ini akan dibawa ke STS Tuban dan dikirim ke Kilang Pertamina untuk mendukung kebutuhan energi Indonesia.

Minyak dalam lifting tersebut diproduksi dari WK Cepu di Bojonegoro dan diproses di Fasilitas Pemrosesan Pusat Banyu Urip. Minyak kemudian dialirkan melalui pipa sepanjang 95 km ke Kecamatan Palang di Kabupaten Tuban, lalu ke FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.

“Lifting ke-800 ini menandai total akumulasi produksi lebih dari 540 juta barel minyak. Secara signifikan melebihi rencana pengembangan awal WK Cepu dengan cadangan minyak yang diperkirakan 450 juta barel,” kata Dwi.

SKK Migas apresiasi EMCL Lifting Minyak ke-800. Dok. Ist

Untuk diketahui,ditengah kondisi hulu migas Indonesia yang sedang berupaya memenuhi target produksi migas nasional, ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa.

Dwi menjelaskan dengan hasil produksi kumulatif WK Cepu lebih dari 540 juta barel minyak ini, operasi WK Cepu telah berkontribusi terhadap pendapatan Indonesia setara 5,5 kali lipat investasi awal.

Baca Juga : SKK Migas Catatan Success Ratio Sumur Eksplorasi Capai 80%

“Jika dihitung sejak WK Cepu berproduksi, dengan total investasi sekitar Rp. 57 trilyun (atau US$ 4 milyar), WK Cepu telah menghasilkan 540 juta barel minyak dan memberikan lebih dari Rp. 310 triliun (atau US$ 21,6 milyar) bagi pendapatan negara berupa bagi hasil pemerintah dan pembayaran pajak,” beber Dwi.

Untuk itu, kedepan, Dwi mengemukakan, dengan perkiraan potensi cadangan minyak Banyu Urip yang telah berlipat ganda dan dilakukannya Program Pemboran Banyu Urip Infill Clastic, Indonesia akan menerima tambahan pendapatan sekitar 12 kali lipat dari jumlah investasinya selama siklus proyek WK Cepu.

SKK Migas mendukung sepenuhnya target menuju produksi 1 miliar barel yang dicanangkan oleh EMCL yang terefleksi pada tema kegiatan hari ini. Ambisi yang dicanangkan oleh EMCL sejalan dengan upaya peningkatan produksi migas nasional untuk mendukung ketahanan energi.

“Kami berharap EMCL dengan koordinasi bersama SKK Migas dan para pemangku kepentingan lain dapat memaksimalkan potensi yang dihasilkan WK Cepu, sehingga dapat memberikan penerimaan negara yang optimal serta mampu menumbuhkan efek berganda bagi perekonomian lokal. Saat ini WK Cepu menjadi penghasil minyak terbesar di Indonesia dan akan tetap menjadi penopang hulu migas untuk mencapai target nasional sebesar 1 juta BOPD (barel minyak per hari) dan 12 BSCFD (milyar standar kaki kubik per hari) gas, atau setara 3,2 juta barel setara minyak per hari pada 2030,” jelas Dwi.

Sementara itu, President ExxonMobil Indonesia Irtiza Sayyed menjelaskan bahwa EMCL dengan kerjasama yang baik bersama Pemerintah Indonesia bangga telah mampu menghasilkan produksi kumulatif minyak Blok Cepu lebih dari 540 juta barel pada pertengahan Mei 2022 dengan kegiatan operasi produksi yang aman, andal, dan efisien.

Floating Storage Offloading (FSO) Gagak Rimang mengirim kargo minyak mentah ke kapal Pertamina. Dok. Ist

“Dapat kami sampaikan juga bahwa lifting ke-800 ini adalah sebuah bukti keselamatan kelas dunia dari operasi WK Cepu dengan tanpa catatan kecelakaan kerja tahun ini,” terang Irtiza.

Ia menambahkan, sejak 2015 WK Cepu terus berupaya untuk mencapai produksi lebih dari 540 juta barel minyak, dan lebih dari 460 perusahaan lokal dan nasional telah ikut berpartisipasi mendukung upaya-upaya tersebut.

“Efek berganda dari investasi dan operasi WK Cepu telah membawa ratusan perusahaan lokal dalam mengembangkan pengalaman dan manfaat dari pengetahuan serta transfer teknologi,” imbuh Irtiza.

Lebih jauh, ia menjelaskan, sejak pengembangan WK Cepu dimulai, lebih dari 6.000 pekerja terbaik Indonesia telah membantu ExxonMobil untuk mendukung operasinya. Lebih dari 500 di antaranya dikirim dalam penugasan internasional untuk bekerja bersama orang-orang terbaik dunia.

“Lebih dari 99 persen operasi WK Cepu dikelola oleh putra-putri terbaik Indonesia yang telah berhasil mencapai produksi kumulatif lebih dari 540 juta barel minyak,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp