
Konstruksi Media – Rencana penghentian dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara Cirebon-1 dan Pelabuhan Ratu di Jawa Barat berpotensi menghindarkan Indonesia dari beban ekonomi sebesar Rp 124 triliun serta mencegah sekitar 11.400 kematian akibat polusi udara. Manfaat transisi ini bahkan bisa lebih besar jika diarahkan sepenuhnya ke energi terbarukan.
Analisis terbaru dari Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) dalam laporan bertajuk “Cirebon-1, Inisiatif Transisi Batubara ke Energi Terbarukan Pertama di Indonesia” mengungkapkan bahwa penghentian operasional PLTU Cirebon-1 saja dapat menghindarkan Indonesia dari beban ekonomi sebesar Rp 67 triliun dan hampir 6.400 kematian akibat polusi udara selama periode 2036-2042. Sementara itu, penutupan PLTU Pelabuhan Ratu diperkirakan akan mengurangi beban ekonomi sebesar Rp 57 triliun serta lebih dari 5.400 kematian selama 2038-2043.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan pada 3 Februari 2025 bahwa PLTU Cirebon-1 akan dimatikan pada 2035, tujuh tahun lebih awal dari jadwal semula pada 2042. Sebagai gantinya, pasokan energi akan dialihkan sepenuhnya ke sumber terbarukan, termasuk tenaga surya (700 MW dan 346 MW daya rendah), tenaga angin (1.000 MW), serta teknologi pengolahan limbah menjadi energi (12 MW). Sementara itu, PLTU Pelabuhan Ratu menjadi proyek percontohan kedua dalam inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP), dengan rencana penghentian operasional pada 2037.
Katherine Hasan, Analis CREA, menegaskan bahwa percepatan penghentian PLTU Cirebon-1 dan transisi ke energi terbarukan adalah langkah strategis dalam memperkuat komitmen transisi energi nasional. “Implementasi yang tepat waktu dan strategis dari proyek-proyek energi terbarukan di Jawa Barat, provinsi dengan populasi terbanyak di Indonesia, akan membantu wilayah ini melampaui target kapasitas energi terbarukan yang telah dipetakan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).
Langkah percepatan transisi energi ini menandai komitmen Indonesia dalam mengurangi ketergantungan pada batu bara, sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi dampak ekonomi akibat polusi udara. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam pengembangan energi bersih dan berkelanjutan. (***)