Resmikan 17 Titik Baru BBM Satu Harga, Ini Kata Menteri Arifin
Konstruksi Media – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya baru saja meresmikan 17 titik baru BBM satu harga secara serentak. Peresmian tersebut dipusatkan di SPBU 56.83515, Desa Aik Bukaq, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB pada Kamis (16/9).
Dengan begitu, capaian BBM satu harga pada 2021 ini yang sudah beroperasi sebanyak 44 penyalur dari target 76 penyalur, atau 297 penyalur sejak program ini dimulai pada 2016.
Menurut Arifin, kebijakan BBM satu harga merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dalam menyediakan energi yang terjangkau.
- Beton Merah Putih Menjawab Tantangan Hunian Masa Depan
- LPJK dan Sismatech Gelar Seminar Hadapi Gempa Megathrust dengan Teknologi
- Kementerian PU Gelar Seminar Rantai Pasok Konstruksi yang Agile dan Adaptive
“Untuk 2021 sekarang ini kami resmikan 17 penyalur BBM maka di tahun 2021 sudah ada 44 penyalur BBM yang melaksanakan penyaluran BBM satu harga dari target 76,” ujarnya dalam siaran virtual, Kamis (16/9/2021).
Adapun 17 titik tersebut berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Musi Banyuasin, Seruyan, Malinau, Sintang, Ketapang, Bengkayang, Landak, Melawai, Boven Digoel, Merauke, Singkil, Lamandau, dan Tambrauw.
Selain di Lombok Tengah, peresmian melalui video conference dilakukan di 3 lokasi lainnya yakni Kabupaten Musi Banyuasin, Landak, dan Bengkayang.
“Ketersediaan energi yang terjangkau sangat penting untuk mendorong perekonomian masyarakat. Pemerintah sendiri menargetkan 583 penyalur BBM satu harga dapat terbangun hingga tahun 2024,” katanya.
Dengan target tersebut, kata Arifin, tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan ini masih cukup besar. Setidaknya diperlukan 80 hingga 100 titik baru per tahun untuk dapat mencapai target tersebut.
“Ini perlu upaya keras dan tentunya dengan tantangan penyaluran yang tidak mudah ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Tapi ini harus dilakukan karena ini adalah niat dan tugas mulia,” ungkapnya.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati mengatakan sejak 2017 pihaknya konsisten mengawal pembangunan penyalur BBM satu harga. Adapun hingga 2020 capaian program BBM satu harga mencapai 253 penyalur. “Sedangkan tahun 2021 adalah 76 penyalur, yang sudah beroperasi 44 penyalur atau sekitar 58%,” kata Erika.
Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, lokasi pembangunan penyalur program BBM satu harga periode tahun 2017-2024 sebanyak 35 lokasi. Adapun Jumlah penyalur BBM satu harga yang sudah beroperasi di Nusa Tenggara Barat sampai dengan saat ini adalah 20 penyalur.
Program BBM satu harga telah berjalan sejak 2016. Kebijakan ini menyeragamkan harga jual BBM Premium dan solar di pelosok Indonesia, terutama di wilayah 3T. Resminya harga Premium saat ini adalah Rp 6.450 per liter dan solar Rp 5.150 per liter.
Kebijakan ini mengikuti pencabutan subsidi BBM dan pemberian penugasan kepada Pertamina untuk menyalurkan BBM ke daerah terpencil melalui pembangunan SPBU di tempat tersebut dan mengatur penyalurannya secara rutin baik melalui darat, laut, maupun udara.
Penugasan ini bernilai Rp800 M, yang akan ditanggung oleh Pertamina. Sebelumnya, harga bahan bakar bisa hingga 40 ribu rupiah. Sekarang harganya disamakan.***