Legislator Apresiasi Pembangunan Tol MNP
Tol Makassar New Port (MNP) ini sebagai pintu gerbang pembangunan wilayah Indonesia timur
Konstruksi Media – Komisi V DPR RI menilai Tol Makassar New Port (MNP), Makassar, Sulsel ini merupakan Proyek Strategis Nasional ini sangat bermanfaat terhadap posisi Makassar sebagai pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras bersama Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI, saat meninjau proyek pembangunan jalan akses Tol MNP. Dalam kunspek tersebut, Komisi V didamping oleh Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR Budi Harimawan Seimihardjo, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Triono Junoasmono, Pelindo, pemerintah daerah dan mitra terkait.
Ia mengatakan, dengan terbangunnya Tol MNP diharapkan bisa membantu pengiriman logistik dan memudahkan pendistribusian ke daerah-daerah, serta meningkatkan konektivitas pelabuhan dengan jalan tol existing, sehingga waktu tempuh transportasi peti kemas akan lebih cepat dari kondisi sebelumnya.
“Saya harapkan hadirnya askes tol (MNP), tidak lagi mengganggu aktifitas masyarakat pada umumnya karena pengiriman logistik tidak lagi melalui jalan kota yang selama ini menjadi kendala masyarakat di sini. Tentunya hadirnya proyek strategis nasional bisa meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia baik dalam konteks regional dan internasional,” terang Andi Iwan di lokasi pembangunan Tol MNP belum lama ini, (4/4/2022).
Baca Juga : Produk Konstruksi Baja Siap Pasang Racikan Krakatau Steel
Legislator dapil Sulsel III itu menegaskan, sebagian besar kendala yang dihadapi dalam proyek strategis nasional yakni proses pembebasan lahan. Akan tetapi persoalan tersebut tidak menjadi kendala yang besar pada proyek Tol MNP.
“Saya melihat pembebasan lahan di proyek MNP, koordinasinya sudah sangat baik dari pihak Kementerian PUPR, pemerintah daerah, dan juga pihak Pelindo berjalan sangat lancar dan baik. Sehingga kecenderungan untuk masalah pembebasan lahan, bisa teratasi dengan baik melalui pendekatan yang persuasif dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Hal tersebut menjadi kunci keberhasilan penanganan dari pembebasan lahan. Sehingga target pada Juni 2023 bisa terealisasi dan bisa langsung beroperasi,” tuturnya.
Politisi Gerindra tersebut berharap lancarnya proyek di Tol MNP bisa dilaksanakan di daerah lain dan tidak hanya proyek di Kementerian PUPR, namun juga proyek di Kementerian Perhubungan. Bahkan pembebasan lahan Tol MNP ini bisa dijadikan pilot project.

“Komisi V akan men-support agar Makassar New Port ini bisa running well, 100 persen bekerja, juga dapat melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat di sini. Saya harapkan hadirnya tol MNP ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik, serta memperlancar jalur ekspor dan impor. Dan juga bisa menjadi salah satu solusi dalam mengurai kemacetan bagi angkutan barang atau logistik,” terangnya.
Sementara, Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR Budi Harimawan mengungkapkan proyek akses Tol MNP merupakan salah satu PSN yang memiliki proyeksi kapasitas pelabuhan 900 ribu TEU’s pada 2023.
“Diharapkan terbangunnya akses tol MNP ini, nantinya bisa mendukung oprasional logistik yang sangat padat, serta hadirnya Makassar New Port juga bisa meningkatkan daya saing industri di kawasan Indonesia baik dalam konteks regional dan internasional. Saya yakin target Juni 2023 yang tinggal 14 bulan lagi dari sekarang bisa terealisasikan dengan baik, berjalan lancar, bisa langsung beroperasi,” imbuhnya.
Menurutnya proyek Tol MNP ini menjadi salah satu contoh proyek yang betul-betul KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). Di mana Kementerian PUPR bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol, yakni PT Bumi Serpong Damai (BSD), dan tanah proyek pembangunan dibiayai PT Pelindo (Persero).
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh untuk proyek-proyek lain bahwa penyediaan tanah tidak harus dari pemerintah, tetapi bisa juga dari yang instansi lain, bisa berkontribusi menjamin agar proyek ini bisa lebih layak dan mumpuni,” tutup Budi.

Sebagai informasi, jalan tol ini dibangun oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui entitas anak usahanya yang bergerak di bidang pengembangan jalan tol yakni PT Margautama Nusantara (MUN). Di mana jalan tersebut berada di Kelurahan Buloa dan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulsel.
Margautama Nusantara adalah anak usaha META yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol, yang menaungi total empat badan usaha jalan tol, salah satunya adalah PT Bintaro Serpong Damai (BSD). BSD inilah yang nanti akan membangun Jalan Akses Tol Makassar New Port Tahap I dan Tahap II.
Proyek Tol MNP akan dibangun dalam tiga tahap dengan panjang 3,2 Kilometer (KM) dengan kebutuhan lahan seluas 2,74 hektare. Proyek tersebut akan dikerjakan oleh BUMN Karya yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini dalam 3 tahap.
Di mana, tahap pertama dikerjakan mulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju MNP. Selanjutnya, tahap kedua, akan dibangun dari arah Bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke MNP.
Tahap pertama dan kedua ini dikerjakan secara bersamaan. namun demikian, tahap selanjutnya atau tahap ketiga dikerjakan dari MNP menuju ke Bandara akan dikerjakan pada tahap berikutnya.
Baca artikel selanjutnya: