Merger Tiga BUMN Konstruksi Bakal Segera Terlaksana, Siapa Saja?
Penggabungan usaha untuk BUMN yang dianggap tidak sehat dengan konsep Holdingisasi
Konstruksi Media – Rencana merger antara tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Brantas Abipraya, dan Nindya Karya, semakin mendekati kenyataan. Saat ini, proses merger BUMN tersebut tengah berada pada tahap kajian yang dilakukan oleh konsultan independen.
“Targetnya, tahun ini merger bisa terlaksana. Setelah kajian selesai dan semuanya siap, baru kami akan memutuskan kapan tepatnya merger dapat dilakukan. Ini penting agar arah strategisnya jelas,” kata Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, dalam keterangan persnya Minggu (5/1/2025).
Senada dengan itu, Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, menjelaskan bahwa merger ini akan dilakukan dengan konsep holdingisasi, di mana ADHI akan bertindak sebagai induk perusahaan bagi Brantas Abipraya dan Nindya Karya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa rencana merger akan dibahas lebih lanjut dalam rapat pimpinan bersama dengan para wakil menteri BUMN. Menurut Menteri Erick, efisiensi dalam pengelolaan BUMN menjadi prioritas pemerintah.
“Minggu depan, kami akan bahas ini dalam rapim bersama para wamen. Progresnya nanti akan kami sampaikan kepada Bapak Presiden,” ujar Menteri Erick Thohir saat ditemui di Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Menteri Erick menambahkan bahwa pihaknya masih mempelajari secara mendalam BUMN mana yang akan dimerger terlebih dahulu. Menteri Erick Thohir mengakui bahwa proses merger memerlukan banyak langkah yang harus diselesaikan dengan cermat.
“Merger sebenarnya sudah ingin dilakukan sejak tahun lalu, terutama untuk BUMN yang tidak sehat. Namun, ada berbagai tahapan yang harus dilalui. Sesuai dengan kajian yang ada, masing-masing membutuhkan pendalaman yang berbeda,” jelas Menteri Erick Thohir.
Proses holdingisasi antara PT Adhi Karya Tbk (ADHI), Brantas Abipraya, dan Nindya Karya ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat di sektor konstruksi nasional, sekaligus meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan BUMN di pasar domestik maupun internasional. (***)