KCIC Klaim Kereta Cepat Jakarta Bandung Tahan Bencana Gempa
Prasarana KCJB seperti jembatan, subgrade hingga terowongan yang berada di sepanjang trase, dirancang supaya memiliki ketahanan gempa hingga 8,0 sampai dengan 9,0.
Konstruksi Media – Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) salah satu kereta dengan struktur yang dirancang tahan gempa. Menurut dia, struktur tersebut dibangun sebagai bentuk mitigasi potensi bencana gempa di sekitar trase KCJB.
Secara umum, kata dia, desain struktur proyek KCJB dibuat untuk tahan menghadapi berbagai potensi bencana alam, misalnyagempa tertinggi yang pernah terjadi di Jawa memiliki kekuatan 8,0 magnitudo. Kondisi ini sudah diantisipasi dalam pembangunan struktur KCJB sehingga mampu menghadapi gempa yang menyebabkan kerusakan parah, keretakan pada tanah, hingga longsor.
“Struktur Prasarana KCJB sudah mempertimbangkan kondisi di Indonesia yang sering terjadi gempa. Struktur Prasarana KCJB didesain tahan gempa dan bisa memiliki usia pakai hingga 100 tahun,” kata Dwiyana melalui keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).
Dengan mempertimbangkan referensi zona gempa dan kondisi seismik yang ada di Indonesia, prasarana KCJB seperti jembatan, subgrade hingga terowongan yang berada di sepanjang trase, dirancang supaya memiliki ketahanan gempa hingga 8,0 sampai dengan 9,0 skala intensitas seismik (setara dengan 8 magnitudo).
Baca juga: PUPR Pinta Pemkab Cianjur Siapkan Lokasi Relokasi Rumah Warga
Selain struktur bangunan yang tahan gempa, sarana kereta api cepat dalam hal ini kereta api cepat penumpang (EMU) dan kereta api cepat inspeksi (CIT) juga sudah dilengkapi fitur disaster monitoring atau pendeteksian bencana.
“Desain struktur bangunan yang mumpuni dan juga fitur kereta api yang mampu mendeteksi bencana, disematkan untuk keamanan operasional KCJB. Diharapkan bisa memitigasi dampak apabila terjadi bencana,” ujarnya.
Rencananya, kata dia, tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dijual Rp350.000 untuk jarak terjauh dan Rp150.000 untuk jarak terdekat. Namun, selama 3 tahun pertama, tiket Kereta Cepat akan dijual seharga Rp250.000 untuk jarak terjauh terlebih dahulu.
Dwiyana mengatakan, tarif Rp250.000 untuk 3 tahun pertama merupakan permintaan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tujuannya, untuk menarik minat masyarakat pada periode awal pengoperasian kereta.
“Pada 3 tahun pertama itu tarif Rp250.000. Tentunya, kami harapkan ini bisa menarik lagi dan tidak ada subsidi. Jadi jual rugi selama 3 tahun,” ujar Dwiyana pada Rapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (23/11/2022).
Baca artikel selanjutnya:
- KAI Pastikan Kesiapan LRT Jabodebek untuk Angkutan Lebaran 2025
- Pembangunan Medan Islamic Centre Capai 92 Persen, Sudah Digunakan untuk Salat Jumat
- Ada Pengerjaan Erection Jembatan Baja Simpang Susun Bitung, Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Tangerang Berlaku Mulai Hari Ini
- Kementerian PU Selesaikan Pembangunan Jembatan Bailey di Jambi